HASIL ORIENTASI WILAYAH DAN TATA PEMERINTAHAN DESA

A.    Pemerintahan

Desa Tanjungwangi kecamatan Tanjungmedar kabupaten Sumedang memiliki dasar hokum pembentukan desa berdasarkan keputusan daerah kabupaten Sumedang. Desa Tanjungwangi di pimpin oleh seorang kepala desa yang mana kepala desa tersebut di pilih langsung oleh masyarakat desa tanjungwangi dengan masa jabatan selama 6 tahun. Selain kepala desa, ketua RT dan RW di pilih langsung melalui musyawarah mufakat masyarkat desa. Akan tetapi untuk pengangkatan dan penetapan kepala dusun di lakukn penunjukan, di anggkat dan di tetapkan oleh kepala desa serta di laporkan ke camat. Desa Tanjungwangi memiliki 24 RT, 5 RW dan 2 Dusun.

Selain itu di desa tanjungwangi terdapat 7 orang aparat pemerinthan desa, antara lain :

Sekertaris desa

  • Salah satu perangkat desa ialah sekretaris desa yang bertugas mengurus administrasi di desa / menyelenggarakan pelaksanaan administrasi pemerintahan. Misalnya, membuat surat akta kelahiran atau surat keterangan. Sekretaris desa merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS).  Sekretaris diangkat oleh sekretaris daerah kabupaten/kota atas nama bupati/wali kota.

Kepala urusan pemerintahan

  • Kepala urusan pemerintahan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan wilayah dan masyarakat.

Kepala urusan pembangunan

  • Kepala urusan pembangunan mempunyai tugas merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan desa

Kepala urusan pemberdayaan masyarakat

  • Kepala urusan pemberdayaan masyarakat mempunyai fungsi memberdayakan masyarakat desa tersebut

Kepala urusan kesejahteraan rakyat

  • mempunyai tugas yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Yaitu melaksanakan pembinaan di bidang agama, kesehatan, pendidikan, olahraga, dan kesenian.

Kepala urusan umum

  • Kepala urusan umum bertanggung jwab atas pelaksanaan ketatausahaan, dokumentasi dan arsip, serta memelihara dan menyiapkan perlengkapan rumah tangga desa.

Kepala urusan keuangan

  • Kepala urusan keuangan mempunyai tugas menyusun rencana dan laporan keuangan desa dan bertugas sebagai bendahara desa.

Di desa Tanjungwangi terdapat pula BPD atau yang di sebut badan permusyawarhan daerah. Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi untuk menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung, dan menyalurkan aspirasi (pendapat) masyarakat. Anggota BPD adalah wakil penduduk desa bersangkutan. Mereka ditetapkan menjadi anggota BPD dengan cara musyawarah dan mufakat. Masa jabatannya adalah enam tahun yang dapat dipilih lagi untuk satu kali masa jabatan berikutnya, sama seperti kepala desa. BPD memiliki dasar hukum berdasarkan peraturan desa, saat ini desa Tanjungwangi memiliki 9 orang angota BPD. Dalam penentuan pimpinan BPD di pilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung

Selain itu di desa Tanjungwangi terdapat pula lembaga kemasyarakatan desa (LKD), dasar hukum keberadaan LKD berdasarkan peraturan desa, sedangkan peraturan pembentukan LKD belum di atur. Pemilihan pengurus LKD di tunjuk dan di angkat oleh kepala desa.

Organisasi anggota lembaga kemasyarakatan antara lain : LKMD, PKK, Karang taruna, RT, RW, Lembaga adat, Bumdes, Forum komuikasi kader pemberdayaan masyarakat, Posyandu, Kelompok tani, Organisasi perempuan, Organisasi pemuda, Kelompok gotong royong, Posyantekdes.

Sumber daya manusia cukup baik, rata – rata pendidikan aparatur desa adalah lulusan SMP. Administrasi desa sudah cukup baik, data yang disajikan dalam bentuk hardcopy dan softcopy serta tertata baik, hal ini ditunjang dengan fasilitas yang memadai.

B.     Data Demografis

Berikut adalah data demografis dari desa Tanjungwangi, kecamatan Tanjung medar, Sumedang, jawa Barat yang diperoleh dari data kantor desa tanjungwangi tahun 2011.

Total penduduk yang berjumlah sebesar 2691 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 1333 jiwa dan perempuan 1358 jiwa. Sebanyak 857 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk 8,4 per KM. jiwa. Sebanyak 857 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk 8,4 per KM. untuk data selengkapnya akan dijelaskan dengan table-tabel menurut rinciannya. Jarak antara rumah satu dengan rumah yang lain tidak dekat, artinya pola pemukimannya renggang-renggang. Kerenggangannya tersebut biasanya terisi dengan tanah kosong, kebun-kebun atau pepohonan.

Tabel  I: Rincian penduduk berdasarkan usia:

Usia (tahun)

Laki-laki (jiwa)

Perempuan (jiwa)

0-12 bulan

12

22

1-5

69

75

6-15

195

195

16-20

113

111

21-30

306

306

31-50

416

419

51-75

208

226

>75

5

4

Total

1333

1358

Table II: Rincian penduduk berdasarkan pendidikan:

Usia (tahun)

Tingkat Pendidikan

Laki-laki (jiwa)

Perempuan (jiwa)

3-6

Belum masuk TK

8

6

Sedang TK/Play Group

57

58

7-18

Tidak pernah sekolah

4

6

Sedang sekolah

165

175

18-56

Tidak pernah sekolah

3

4

Pernah SD tapi tidak tamat

1

1

Tamat SD/sederajat

922

910

Tamat SMP/sederajat

115

130

Tamat SMA/sederajat

52

61

Tamat D2/sederajat

4

4

Tamat S1/sederajat

2

3

Jumlah

1333

1358

Jumlah total

2691

Mata pencaharian pokok penduduk desa Tanjungwangi sebagian besar adalah petani, dengan 1835 jiwa sebagai petani dan 110 jiwa sebagai buruh tani. Serta 8 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 3 orang karyawan perusahaan swasta, dan 1 orang sebagai POLRI. Sisanya tersebar sebagai pengrajin industry rumah tangga, peternak, pedagang, montir, pembantu rumah tangga, pengusaha kecil dan menengah, jasa pengobatan alternatif, dan pensiunan PNS/TNI/POLRI

Semua penduduk mayoritas berkewarganegaraan Warga Negara Indonesia dan beragama islam, seta sebagian besar penduduknya berasal dari etnis sunda, hanya 5 orang yang berasal dari etnis jawa.

Berikut adalah rincian penduduk berdasarkan penderita cacat fisik dan mental

Tabel III :

Cacat Fisik

Laki-laki (orang)

Perempuan (orang)

Tuna Rungu

3

3

Tuna Wicara

2

2

Tuna Netra

1

3

Lumpuh

1

2

Sumbing

2

Cacat fisik lainnya

2

2

Jumlah

11

12

Cacat Mental

Laki-laki (orang)

Perempuan (orang)

Idiot

1

1

Stres

2

Jumlah

3

1

Jumlah tenaga kerja penduduk yang berusia 18-56 tahun sebanyak 2094 jiwa, yang bekerja sebanyak 1832 jiwa dan yang belum atau tidak bekerja sebanyak 262 jiwa. Berikut adalah rincian penduduk berdasarkan kualitas angkatan kerja,

Tabel IV :

Angkatan Kerja (usia 18-56 tahun)

Laki-laki (orang)

Perempuan (orang)

Tidak tamat SD

1

1

Tamat SD

773

754

Tamat SLTP

115

130

Tamat SLTA

52

61

Tamat perguruan tinggi

6

7

Jumlah

947

953

 

C.    Geologi dan Geografi desa Tanjungwangi

Topografi

Desa Tanjungwangi terletak di kecamatan Tanjungmedar kabupaten Sumedang yang secara geografis terletak di ketinggian 200-600 mdl dari permukaan laut, sehingga termasuk wilayah perbukitan. Luas wilayahnya mencakup 324 ha/m2. Adapun batas-batas wilayahnya yaitu :

Utara Desa Sukamantri, Tanjungkerta
Selatan Desa Cibungur, Rancakalong
Timur Desa Tanjungmekar, Tanjungkerta
Barat Desa Wargaluyu, Tanjungmedar

Keadaan Tanah dan Pemanfaatan Lahan

Keadaan tanah di desa Tanjungwangi cukup baik dengan tekstur berupa lampungan/pasiran, tingkat kemiringan tanah sekitar 450 dan tingkat erosi sedang seluas 4 ha/m2. Tanah tersebut terbagi menjadi tanah sawah, tanah kering, tanah hutan, tanah fasilitas umum dan lahan terlantar. Pembagian dan pemanfaatan  lahan tersebut adalah sebagai berikut:

Sawah irigasi teknis   25       ha/m2
Sawah irigasi ½ teknis   88,347 ha/m2
Sawah tidak teknis   3          ha/m2
Tegal/lading   44,166 ha/m2
Permukiman   80,487  ha/m2
Perkarangan   33         ha/m2
Hutan produktif   15         ha/m2
Hutan produktif tetap   25         ha/m2
Hutan rakyat 162         ha/m2
Kas desa   75         ha/m2
Sawah desa    0,075   ha/m2
Lapangan olahraga    0,224   ha/m2
Perkantoran pemerintahan    1,5       ha/m2
Tempat pemakaman desa    3          ha/m2
Bangunan sekolah    1,5       ha/m2
Jalan  10          ha/m2
Lahan terlantar    3          ha/m2

Aksesibilitas

Jarak desa ke ibukota kecamatan sejauh 18 km. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan kendaraan bermotor selama 2 jam. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan berjalan kaki/kendaraan non bermotor selama 8 jam. Kendaraan umum ke ibukota kecamatan ini berupa angdes dan ojek.

Jarak desa ke ibukota kabupaten sejauh 22 km. Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan kendaraan bermotor selama 2,5 jam. Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan berjalan kaki/ kendaraan non bermotor selama 12 jam. Kendaraan umum ke ibukota kabupaten berupa minibus, angdes dan ojek.

Jarak desa ke ibukota provinsi sejauh 40 km. Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan kendaraan bermotor selama 4 jam. Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan berjalan kaki/ kendaraan non bermotor selama 24 jam. Kendaraan umum ke ibukota provinsi ini berupa bus, minibus, dan angdes.

Potensi Bencana

Pada sebagian daerah di desa Tanjungwangi ini masih berpotensi terkena longsor/erosi, namun potensinya tidak terlalu besar. Potensi tersebut dapat meningkat bilamana curah hujan juga meningkat.

D.    IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Desa : Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi

Perekonomian Masyarakat Desa Tanjungwangi

Sumber Mata Pencaharian Menurut Sektor

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menurut Buku Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Penduduk desa Tanjungwangi,  sebagian besar penduduk memiliki beberapa sumber mata pencaharian, berikut ini adalah macam-macam sumber mata pencaharian di desa Tanjungwangi menurut sektor :

  1. Pertanian
    1. Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 11.450/hari
    2. Jumlah petani : 1835 orang

–    Laki-laki : 920 orang

–    Perempuan : 935 orang

  1. Jumlah buruh tani : 110 orang

–    Laki-laki : 70 orang

–    Perempuan : 40 orang

  1. Peternakan
  2. Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 10.000/hari
  3. Jumlah pemilik usaha : 8 orang
  4. Jumlah buruh usaha : 40 orang
    1. Perikanan
    2. Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 15.000/hari
    3. Jumlah pemilik usaha rumah tangga : 30 orang
      1. Kerajinan

a. Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 15.000/hari

b.Tukang anyaman : 5 orang

c. Tukang batu : 20 orang

  1. Tukang kayu  30 orang
    1. Jasa dan Perdagangan
    2. Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 15.000/hari
    3. Tukang jahit : 2 orang
    4. Montir : 2 orang
    5. Pegawai Negeri Sipil : 5 orang
    6. POLRI : 1 orang
    7. Guru swasta : 2 orang
    8. Dukun/paranormal : 2 orang
    9. Tranportasi dan perhubungan

–          Pemilik usaha  8 orang

–          Buruh usaha : 8 orang

Hiburan dan Pariwisata

–          Pemilik usaha  1 orang

–          Buruh usaha : 3 orang

  1. Wiraswasta : 150 orang
  2. Perdagangan hasil bumi : 15 orang
  3. Yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap : 110 orang

Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Desa Tanjungwangi yaitu mata pencaharian di sektor pertanian yaitu  sebagai pemilik petani dan buruh tani karena banyaknya lahan pertanian yang berpotensi sebagai sumber mata pencaharian. Sedangkan sebagian kecil bekerja pada sektor lain. Namun dengan potensi pertanian yang besar ini tidak lantas membuat perekonomian masyarakatnya baik, hal ini dilihat dari jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga pertanian hanya sebesar Rp. 11.450/hari.

Masalah Pengangguran Penduduk

Salah satu masalah yang ada di desa Tanjungwangi adalah pengangguran. Berikut ini data pengangguran yang ada di desa Tanjungwangi :

  1. Jumlah angkatan kerja ( usia 18 – 56 tahun ) : 1231 orang
  2. Jumlah penduduk usia 18 – 56 tahun yang masih sekolah dan tidak bekerja  602 orang
  3. Jumlah ibu rumah tangga usia 18 – 56 tahun : 805 orang

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa jumlah angkatan usia produktif untuk bekerja namun tidak bekerja sebanyak 602 orang yang berarti sekitar 48,9% dari jumlah total usia produktif.

Lembaga Ekonomi

Lembaga Ekonomi dan Unit Usaha Desa Jumlah atau Unit Jumlah Kegiatan Jumlah Pengurus dan Anggota
Bumdes 1 2 8

 

Pasar

Pada dasarnya, pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar penting peranannya dalam perekonomian suatu daerah. Di Tanjungwangi pasar tidak dapat ditemui setiap hari, hanya ada pada hari-hari tertentu yaitu hari Senin dan Kamis. Hal ini menyebabkan masyarakat harus ke pasar yang lebih jauh di hari lainnya. Namun, akses untuk ke pasar alternative tersebut sangat jauh. Sehingga masyarakat cenderung mengkonsumsi hasil perkebunan mereka untuk makanan sehari-hari.

Kesejahteraan Keluarga

Indicator kesejahteraan keluarga dilihat dari perekonomian suatu daerah itu baik atau buruk. Berikut ini merupakan data jumlah keluarga dengan kategori tingkat kesejahteraannya :

Jumlah total kepala keluarga : 857 keluarga

  1. Keluarga pra sejahtera, yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal seperti sandang, pangan, papan. Jumlah keluarga pra sejahtera  adalah 211 keluarga.
  2. Keluarga sejahtera I, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimalnya namun belum bisa memenuhi kebutuhan sosial psikologis seperti pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga dan lingkungan, dan transportasi. Jumlah keluarga sejahtera I adalah 270 keluarga.
  3. Keluarga sejahtera II, yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi persyaratan keluarga pra sejahtera dan sejahtera I namun belum bisa memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan menabung dan memperoleh informasi. Jumlah keluarga sejahtera II adalah 270 keluarga.
  4. Keluarga sejahtera III, yaitu keluarga yang telah bisa memenuhi semua kebutuhan keluarga sejahtera II namun belum bisa memberikan sumbangsi yang teratur pada masyarakat seperti sumbangan berupa materi atau berperan aktif dalam kegiatan masyarakat. Jumlah keluarga sejahtera III adalah 86 keluarga.

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa sebagian besar masyarakat Desa Tanjungwangi berada di posisi keluarga sejahtera tingkat I dan II. Namun, keluarga yang dalam tingkat pra sejahtera masih cukup banyak.

 

Pendidikan Masyarakat Desa Tanjungwangi

Tingkat pendidikan penduduk Laki-laki Perempuan
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 8 orang 6 orang
Usia 3-6 tahun yang sedang TK atau Playgroup 57 orang 58 orang
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 4 orang 6 orang
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 165 orang 175 orang
Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah 3 orang 4 orang
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 1 orang 1 orang
Tamat SD dan sederajat 922 orang 910 orang
Tamat SLTP dan sederajat 115 orang 150 orang
Tamat SLTA dan sederajat 52 orang 61 orang
Tamat D-2 dan sederajat 4 orang 4 orang
Tamat S-1 dan sederajat 2 orang 3 orang
Jumlah 1333 orang 1358 orang
Jumlah total 2691 orang

Lembaga Pendidikan

Pendidikan Formal

Jumlah

Kepemilikan

Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah Siswa

SD/sederajat

2

Pemerintah

20

254

PAUD

2

Desa

10

170

Paket B

1

Pemerintah

9

20

MDA

2

Pemerintah dan swasta

6

150

 

Penjelasan Lembaga Pendidikan:

PAUD

PAUD merupakan lembaga pendidikan yang didirikan sejak tahun 2008 yang telah terbentuk 3 angkatan. Metode pembelajaran yang dilakukan di PAUD seperti belajar sambil bermain, mengenal dan menulis angka dan huruf. PAUD sendiri terdiri dari 2 kelas yaitu kelas A (usia 3-5 tahun) dan kelas B (usia 6 tahun).

Kendala:

– Sarana dan prasarana masih terbatas, seperti alat tulis, alat peraga, buku-buku bacaan, serta kurangnya dukungan dari orang tua peerihal kurangnya bimbingan belajar di rumah.

–  Tenaga kerja masih sukarela sehingga diharapkan bimbingan dari orang tua lebih diperhatikan.

–  Kurangnya dana operasional baik itu untuk sarana dan prasarana maupun untuk tenaga pengajar

2.   SD

Lembaga pendidikan SD yang terdapat di Desa Tanjungwangi ada 2 SD, yaitu terletak di Seklok dan Sindangkerta. Akses untuk menempuh sekolah tersebut cukup jauh, namun hal itu tidak menjadi hambatan bagi siswa siswi maupun pihak tenaga kerja untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Untuk permasalahan dana operasional diperoleh dana dari pemerintah yaitu dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Penggunaan dana tersebut digunakan untuk pemmbayaran SPP dan buku-buku yang dikeluarkan dari sekolah. Dana tersebut berlaku bagi semua siswa sehingga tidak ada permasalahan terkait biaya sekolah.

Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan Prasarana

Status

Jumlah

Gedung SD atau Sederajat

Milik Sendiri

2

Gedung Tempat Bermain Anak

Milik Sendiri

2

Jumlah Lembaga Pendidikan Agama

Milik Sendiri

2

Perpustakaan Desa/Kelurahan

Milik Sendiri

1

PAUD

Milik Sendiri

2

Kesehatan Masyarakat Desa Tanjungwangi

Kesehatan adalah faktor yang sangat penting untuk menunjang semua kegiatan. Dengan kata lain tanpa kesehatan yang baik maka kemajuan pun akan sulit dicapai. Berikut gambaran kondisi kesehatan dan sarana penunjang kesehatan masyarakat di Desa Tanjungwangi.

Jumlah Penderita Sakit Tahun Ini

Data jumlah warga yang menderita penyakit pada tahun ini sebagai berikut :

Jenis Penyakit Jumlah
Jantung 10 orang
Paru-paru 2 orang
Stroke 2 orang
Stress 2 orang
TBC 1 orang
ISPA 1 orang

Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan Masyarakat

Baik buruknya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari sarana dan prasarana penunjang kesehatan yang dimiliki oleh desa. Berikut ini adalah data sarana dan prasarana kesehatan yang ada di desa Tanjungwangi :

Jenis sarana dan prasarana

Jumlah

MCK umum

4 unit

Posyandu

4 unit

Kader Posyandu aktif

20 orang

Kader Bina Keluarga Balita aktif

20 orang

Kegiatan Posyandu

10 jenis

Kader Kesehatan lainnya

21 orang

Kegiatan Pengobatan Gratis

2 jenis

Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk / PSM

3 Jenis

Kegiatan Pembersihan Lingkungan

1 jenis

Dari data di atas terlihat sarana dan prasarana penunjang kesehatan sudah cukup memadai.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Desa adalah daerah yang pada umumnya memiliki pola hidup bersih yang kurang baik dikarenakan kurangnya kesadaran warga dan fasilitas penunjang hidup bersih yang  kurang memadai yang disebabkan oleh banyak hal. Dibawah ini kami merupakan data perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Desa Tanjungwangi.

  1. Kebiasaan buang air besar
  2. Jumlah keluarga memiliki WC umum : 780 orang
  3. Jumlah keluarga memiliki WC yang kurang memenuhi standar kesehatan : 27 keluarga
  4. Jumlah keluarga yang menggunakan fasilitas MCK umum : 80 keluarga
  5. Pola Makan
  6. Kebiasaan penduduk makan dalam sehari 2 kali
  7. Kebiasaan penduduk makan dalam sehari 3 kali
  8. Kebiasaan berobat bila sakit
  9. Dokter/Puskesmas/Mantri Kesehatan/perawat/Bidan/Posyandu : banyak
  10. Obat tradisional dari keluarga sendiri : banyak
  11. Obat tradisional dari dukun pengobatan alternative : sedikit

Dari data hasil survei di atas, perilaku hidup bersih dan sehat warga Desa Tanjungwangi sudah cukup baik hal ini kami nilai dari sebagian besar warga memiliki WC umum dengan pola makan yang baik. Selain itu, kebiasaan dalam berobat pun sudah cukup baik.

Kelembagaan

Nama Lembaga

Jumlah

Posyandu 4
Polindes 1

E.     Masalah Sosial Desa Tanjungwangi

Pengertian Masalah Sosial

Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi, internet, radio dan surat kabar.

Menurut Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial juga berarti ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok social, atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok tersebut, sehingga menyebabkan kepincangan sosial.

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial. Menurut Teori Strain dalam ilmu Kriminologi, masalah sosial (dalam hal ini berarti kejahatan) disebabkan karena adanya tekanan yang ditimbulkan akibat kesenjangan antara cita-cita dengan sarana yang dimiliki oleh masyarakat untuk mencapai cita-cita tersebut.

Jenis-jenis Masalah Sosial

Starke membagi masalah sosial tersebut ke dalam beberapa kelompok :

  • Konflik dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
  • Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
  • Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menurut Buku Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Keluarahan, masalah-masalah sosial tersebut dikelompokan kedalam poin Kenyamanan dan Ketertiban dimana terdapat beberapa jenis masalah sosial, antara lain:

  • Konflik SARA
  • Perkelahian
  • Pencurian
  • Penjarahan dan penyerobotan tanah
  • Pencurian, penipuan, dan penggelapan
  • Pemakaian Miras dan Narkoba
  • Prostitusi
  • Pembunuhan
  • Penculikan
  • Kejahatan seksual
  • Masalah kesejahteraan sosial
  • Kekerasan dalam rumah tangga
  • Terror dan intimidasi

Masalah Sosial yang terjadi di Desa Tanjungwangi

Berdasarkan pengamatan melalui buku mengenai Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan yang diperoleh dari hasil survey masyarakat Desa Tanjungwangi maka terdapat beberapa masalah sosial yang tergolong kepada masalah kesejahteraan sosial yang terjadi di Desa Tanjungwangi, adapun beberapa masalah kesejahteraan sosial yang terjadi yaitu :

Jumlah orang gila/stress/cacat mental 4   orang
Jumlah orang cacat fisik 23 orang
Jumlah anak yatim usia 0-18 tahun 9   orang
Jumlah anak piatu 0-18 tahun 8   orang
Jumlah janda 40 orang
Jumlah duda 25 orang
Jumlah anak usia 7-12 tahun yang tidak sekolah di SD/ sederajat 2   orang
Jumlah anak usia 13-15 tahun yang tidak sekolah di SLTP/ sederajat 70 orang
Jumlah anak usia 15-18 tahun yang tidak sekolah di SLTA/ sederajat 62 orang
Jumlah anak yang bekerja membantu keluarga menghasilkan uang 132 orang
Jumlah perempuan yang menjadi kepala keluarga 27 orang
Jumlah penduduk tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor 40 orang

Sedangkan menurut buku mengenai Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan, masalah sosial lainnya seperti konflik SARA, perkelahian, pencurian, penjarahan dan penyerobotan tanah, perjudian, penipuan dan penggelapan, pemakaian miras dan narkoba, prostitusi, pembunuhan, penculikan, kejahatan seksual, KDRT, serta terror dan intimidasi, tidak pernah terjadi terjadi di Desa Tanjungwangi.

Pencegahan Masalah Sosial di Desa Tanjungwangi

Setelah mengetahui beberapa masalah sosial yang terjadi di lingkungan Desa Tanjungwangi, akan dikemukakan beberapa metode pencegahan serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa Tanjungwangi untuk mencegah maupun menanggulangi masalah-masalah sosial tersebut.

Pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tanjungwangi terhadap masalah sosial yang mungkin terjadi di lingkungan desa antara lain adalah dengan membentuk suatu kelembagaan/organisasi yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan desa yaitu organisasi Siskamling dan organisasi Pertahanan Sipil dan Perlindungan Masyarakat.

Berikut merupakan hasil penelitian kami berkaitan dengan pelembagaan sistem keamanan lingkungan di lingkungan Desa Tanjungwangi.

Organisasi Siskamling Ada
Organisasi Pertahanan Sipil dan Perlindungan Masyarakat Ada
Jumlah RT atau sebutan lainnya yang ada Siskamling/Pos Ronda 24 RT
Jumlah anggota Hansip dan Linmas 12 orang
Jadwal Kegiatan Siskamling dan Pos Ronda Ada / Tidak
Buku Anggota Hansip dan Linmas 3 jenis
Jumlah SATPAM swasta –    Unit
Jumlah pembinaan Siskamling oleh Pengurus dan Kades/Lurah 1 kegiatan
Jumlah Pos Jaga Induk Desa/Kelurahan 1 pos

Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah adalah program pertanian dengan sasaran kelompok tani guna meningkatkan produksi pertaniannya. Program ini ditanggapi baik oleh petani hanya saja dalam pelaksanaannya sebagian besar petani belum melakukannya dikarenakan waktu yang diperlukan lama dan dibutuhkan banyak tenaga kerja.

RENCANA KEGIATAN KKNM

Nama Kegiatan

Tujuan

Khalayak Sasaran

Waktu

Tempat

Pelaksana

Mengajar  PAUD

Membanatu proses belajar

Anak – anak PAUD

Senin – Rabu

PAUD Nusa Hati

Mahasiswa

Jumsih (Jumat Bersih)

  • Membersihkan lingkungan
  • Meningkatkan gotong – royong

Masyarakat Desa

Jumat

Lingkungan sekitar Desa Tanjungwangi

Mahasiswa dan

Masyarakat Desa

Olahraga

Menjalin dan mempererat tali persaudaraan

Masyarakat

Kondisional

Gor kantor Desa

Mahasiswa dan Masyarakat

Pemilihan RT

Mengetahui secara langsung proses pemilihan RT

Masyarakat

Minggu, 8 Januari 2012

PAUD Nusa Hati

Masyarakat dan Aparatur Desa

Penyuluhan pertanian

Mengetahui sosialisasi program tentang pertanian tahun 2012

Kelompok Tani

Selasa, 10 Januari 2012

Kantor Kepala Desa

Aparatur Desa

Pelatihan peningkatan kesiapsiagaan bencana

Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pelaksanaan kesiapsiagaan terhadap bencana alam

Masyarakat

Kamis, 19 Januari 2012

Gor Kantor Kepala Desa

Mahasiswa, Kepala Desa,  Ketua RW, Ketua perelek, Ibu Kader, Ibu PKK

Penyuluhan “Sikat Gigi”

  • Memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara menyikat gigi yang benar
  • Memberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan
  • Menyumbangkan bel kepada sekolah guna meningkatkan kedisiplinan dan memberikan spanduk sebagai motivasi secara tidak langsung

SDN Rancagoong

Sabtu, 21 Januari 2012

SDN Rancagoong

Mahasiswa dan Civitas akademika SDN Rancagoong

Leave a comment

  • KKN Unpad 2012

    Kami selaku peserta KKNM Unpad 2012 di Desa Tanjung Wangi, kecamatan Ranca Kalong kota sumedang mempersembahkan sebuah website berisikan tentang catatan agenda kegiatan KKN beserta profil desa dan juga data. Hal ini kami lakukan untuk memenuhi tugas akhir KKN yang diberikan kepada kami.