HASIL ORIENTASI WILAYAH DAN TATA PEMERINTAHAN DESA
A. Pemerintahan
Desa Tanjungwangi kecamatan Tanjungmedar kabupaten Sumedang memiliki dasar hokum pembentukan desa berdasarkan keputusan daerah kabupaten Sumedang. Desa Tanjungwangi di pimpin oleh seorang kepala desa yang mana kepala desa tersebut di pilih langsung oleh masyarakat desa tanjungwangi dengan masa jabatan selama 6 tahun. Selain kepala desa, ketua RT dan RW di pilih langsung melalui musyawarah mufakat masyarkat desa. Akan tetapi untuk pengangkatan dan penetapan kepala dusun di lakukn penunjukan, di anggkat dan di tetapkan oleh kepala desa serta di laporkan ke camat. Desa Tanjungwangi memiliki 24 RT, 5 RW dan 2 Dusun.
Selain itu di desa tanjungwangi terdapat 7 orang aparat pemerinthan desa, antara lain :
Sekertaris desa
- Salah satu perangkat desa ialah sekretaris desa yang bertugas mengurus administrasi di desa / menyelenggarakan pelaksanaan administrasi pemerintahan. Misalnya, membuat surat akta kelahiran atau surat keterangan. Sekretaris desa merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sekretaris diangkat oleh sekretaris daerah kabupaten/kota atas nama bupati/wali kota.
Kepala urusan pemerintahan
- Kepala urusan pemerintahan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan wilayah dan masyarakat.
Kepala urusan pembangunan
- Kepala urusan pembangunan mempunyai tugas merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan desa
Kepala urusan pemberdayaan masyarakat
- Kepala urusan pemberdayaan masyarakat mempunyai fungsi memberdayakan masyarakat desa tersebut
Kepala urusan kesejahteraan rakyat
- mempunyai tugas yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Yaitu melaksanakan pembinaan di bidang agama, kesehatan, pendidikan, olahraga, dan kesenian.
Kepala urusan umum
- Kepala urusan umum bertanggung jwab atas pelaksanaan ketatausahaan, dokumentasi dan arsip, serta memelihara dan menyiapkan perlengkapan rumah tangga desa.
Kepala urusan keuangan
- Kepala urusan keuangan mempunyai tugas menyusun rencana dan laporan keuangan desa dan bertugas sebagai bendahara desa.
Di desa Tanjungwangi terdapat pula BPD atau yang di sebut badan permusyawarhan daerah. Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi untuk menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung, dan menyalurkan aspirasi (pendapat) masyarakat. Anggota BPD adalah wakil penduduk desa bersangkutan. Mereka ditetapkan menjadi anggota BPD dengan cara musyawarah dan mufakat. Masa jabatannya adalah enam tahun yang dapat dipilih lagi untuk satu kali masa jabatan berikutnya, sama seperti kepala desa. BPD memiliki dasar hukum berdasarkan peraturan desa, saat ini desa Tanjungwangi memiliki 9 orang angota BPD. Dalam penentuan pimpinan BPD di pilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung
Selain itu di desa Tanjungwangi terdapat pula lembaga kemasyarakatan desa (LKD), dasar hukum keberadaan LKD berdasarkan peraturan desa, sedangkan peraturan pembentukan LKD belum di atur. Pemilihan pengurus LKD di tunjuk dan di angkat oleh kepala desa.
Organisasi anggota lembaga kemasyarakatan antara lain : LKMD, PKK, Karang taruna, RT, RW, Lembaga adat, Bumdes, Forum komuikasi kader pemberdayaan masyarakat, Posyandu, Kelompok tani, Organisasi perempuan, Organisasi pemuda, Kelompok gotong royong, Posyantekdes.
Sumber daya manusia cukup baik, rata – rata pendidikan aparatur desa adalah lulusan SMP. Administrasi desa sudah cukup baik, data yang disajikan dalam bentuk hardcopy dan softcopy serta tertata baik, hal ini ditunjang dengan fasilitas yang memadai.
B. Data Demografis
Berikut adalah data demografis dari desa Tanjungwangi, kecamatan Tanjung medar, Sumedang, jawa Barat yang diperoleh dari data kantor desa tanjungwangi tahun 2011.
Total penduduk yang berjumlah sebesar 2691 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 1333 jiwa dan perempuan 1358 jiwa. Sebanyak 857 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk 8,4 per KM. jiwa. Sebanyak 857 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk 8,4 per KM. untuk data selengkapnya akan dijelaskan dengan table-tabel menurut rinciannya. Jarak antara rumah satu dengan rumah yang lain tidak dekat, artinya pola pemukimannya renggang-renggang. Kerenggangannya tersebut biasanya terisi dengan tanah kosong, kebun-kebun atau pepohonan.
Tabel I: Rincian penduduk berdasarkan usia:
Usia (tahun) |
Laki-laki (jiwa) |
Perempuan (jiwa) |
0-12 bulan |
12 |
22 |
1-5 |
69 |
75 |
6-15 |
195 |
195 |
16-20 |
113 |
111 |
21-30 |
306 |
306 |
31-50 |
416 |
419 |
51-75 |
208 |
226 |
>75 |
5 |
4 |
Total |
1333 |
1358 |
Table II: Rincian penduduk berdasarkan pendidikan:
Usia (tahun) |
Tingkat Pendidikan |
Laki-laki (jiwa) |
Perempuan (jiwa) |
3-6 |
Belum masuk TK |
8 |
6 |
Sedang TK/Play Group |
57 |
58 |
|
7-18 |
Tidak pernah sekolah |
4 |
6 |
Sedang sekolah |
165 |
175 |
|
18-56 |
Tidak pernah sekolah |
3 |
4 |
Pernah SD tapi tidak tamat |
1 |
1 |
|
Tamat SD/sederajat |
922 |
910 |
|
Tamat SMP/sederajat |
115 |
130 |
|
Tamat SMA/sederajat |
52 |
61 |
|
Tamat D2/sederajat |
4 |
4 |
|
Tamat S1/sederajat |
2 |
3 |
|
Jumlah |
1333 |
1358 |
|
Jumlah total |
2691 |
Mata pencaharian pokok penduduk desa Tanjungwangi sebagian besar adalah petani, dengan 1835 jiwa sebagai petani dan 110 jiwa sebagai buruh tani. Serta 8 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 3 orang karyawan perusahaan swasta, dan 1 orang sebagai POLRI. Sisanya tersebar sebagai pengrajin industry rumah tangga, peternak, pedagang, montir, pembantu rumah tangga, pengusaha kecil dan menengah, jasa pengobatan alternatif, dan pensiunan PNS/TNI/POLRI
Semua penduduk mayoritas berkewarganegaraan Warga Negara Indonesia dan beragama islam, seta sebagian besar penduduknya berasal dari etnis sunda, hanya 5 orang yang berasal dari etnis jawa.
Berikut adalah rincian penduduk berdasarkan penderita cacat fisik dan mental
Tabel III :
Cacat Fisik |
Laki-laki (orang) |
Perempuan (orang) |
Tuna Rungu |
3 |
3 |
Tuna Wicara |
2 |
2 |
Tuna Netra |
1 |
3 |
Lumpuh |
1 |
2 |
Sumbing |
2 |
– |
Cacat fisik lainnya |
2 |
2 |
Jumlah |
11 |
12 |
Cacat Mental |
Laki-laki (orang) |
Perempuan (orang) |
Idiot |
1 |
1 |
Stres |
2 |
– |
Jumlah |
3 |
1 |
Jumlah tenaga kerja penduduk yang berusia 18-56 tahun sebanyak 2094 jiwa, yang bekerja sebanyak 1832 jiwa dan yang belum atau tidak bekerja sebanyak 262 jiwa. Berikut adalah rincian penduduk berdasarkan kualitas angkatan kerja,
Tabel IV :
Angkatan Kerja (usia 18-56 tahun) |
Laki-laki (orang) |
Perempuan (orang) |
Tidak tamat SD |
1 |
1 |
Tamat SD |
773 |
754 |
Tamat SLTP |
115 |
130 |
Tamat SLTA |
52 |
61 |
Tamat perguruan tinggi |
6 |
7 |
Jumlah |
947 |
953 |
C. Geologi dan Geografi desa Tanjungwangi
Topografi
Desa Tanjungwangi terletak di kecamatan Tanjungmedar kabupaten Sumedang yang secara geografis terletak di ketinggian 200-600 mdl dari permukaan laut, sehingga termasuk wilayah perbukitan. Luas wilayahnya mencakup 324 ha/m2. Adapun batas-batas wilayahnya yaitu :
Utara | Desa Sukamantri, Tanjungkerta |
Selatan | Desa Cibungur, Rancakalong |
Timur | Desa Tanjungmekar, Tanjungkerta |
Barat | Desa Wargaluyu, Tanjungmedar |
Keadaan Tanah dan Pemanfaatan Lahan
Keadaan tanah di desa Tanjungwangi cukup baik dengan tekstur berupa lampungan/pasiran, tingkat kemiringan tanah sekitar 450 dan tingkat erosi sedang seluas 4 ha/m2. Tanah tersebut terbagi menjadi tanah sawah, tanah kering, tanah hutan, tanah fasilitas umum dan lahan terlantar. Pembagian dan pemanfaatan lahan tersebut adalah sebagai berikut:
Sawah irigasi teknis | 25 ha/m2 |
Sawah irigasi ½ teknis | 88,347 ha/m2 |
Sawah tidak teknis | 3 ha/m2 |
Tegal/lading | 44,166 ha/m2 |
Permukiman | 80,487 ha/m2 |
Perkarangan | 33 ha/m2 |
Hutan produktif | 15 ha/m2 |
Hutan produktif tetap | 25 ha/m2 |
Hutan rakyat | 162 ha/m2 |
Kas desa | 75 ha/m2 |
Sawah desa | 0,075 ha/m2 |
Lapangan olahraga | 0,224 ha/m2 |
Perkantoran pemerintahan | 1,5 ha/m2 |
Tempat pemakaman desa | 3 ha/m2 |
Bangunan sekolah | 1,5 ha/m2 |
Jalan | 10 ha/m2 |
Lahan terlantar | 3 ha/m2 |
Aksesibilitas
Jarak desa ke ibukota kecamatan sejauh 18 km. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan kendaraan bermotor selama 2 jam. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan berjalan kaki/kendaraan non bermotor selama 8 jam. Kendaraan umum ke ibukota kecamatan ini berupa angdes dan ojek.
Jarak desa ke ibukota kabupaten sejauh 22 km. Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan kendaraan bermotor selama 2,5 jam. Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan berjalan kaki/ kendaraan non bermotor selama 12 jam. Kendaraan umum ke ibukota kabupaten berupa minibus, angdes dan ojek.
Jarak desa ke ibukota provinsi sejauh 40 km. Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan kendaraan bermotor selama 4 jam. Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan berjalan kaki/ kendaraan non bermotor selama 24 jam. Kendaraan umum ke ibukota provinsi ini berupa bus, minibus, dan angdes.
Potensi Bencana
Pada sebagian daerah di desa Tanjungwangi ini masih berpotensi terkena longsor/erosi, namun potensinya tidak terlalu besar. Potensi tersebut dapat meningkat bilamana curah hujan juga meningkat.
D. IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Desa : Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi
Perekonomian Masyarakat Desa Tanjungwangi
Sumber Mata Pencaharian Menurut Sektor
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menurut Buku Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Penduduk desa Tanjungwangi, sebagian besar penduduk memiliki beberapa sumber mata pencaharian, berikut ini adalah macam-macam sumber mata pencaharian di desa Tanjungwangi menurut sektor :
- Pertanian
- Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 11.450/hari
- Jumlah petani : 1835 orang
– Laki-laki : 920 orang
– Perempuan : 935 orang
- Jumlah buruh tani : 110 orang
– Laki-laki : 70 orang
– Perempuan : 40 orang
- Peternakan
- Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 10.000/hari
- Jumlah pemilik usaha : 8 orang
- Jumlah buruh usaha : 40 orang
- Perikanan
- Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 15.000/hari
- Jumlah pemilik usaha rumah tangga : 30 orang
- Kerajinan
a. Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 15.000/hari
b.Tukang anyaman : 5 orang
c. Tukang batu : 20 orang
- Tukang kayu 30 orang
- Jasa dan Perdagangan
- Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 15.000/hari
- Tukang jahit : 2 orang
- Montir : 2 orang
- Pegawai Negeri Sipil : 5 orang
- POLRI : 1 orang
- Guru swasta : 2 orang
- Dukun/paranormal : 2 orang
- Tranportasi dan perhubungan
– Pemilik usaha 8 orang
– Buruh usaha : 8 orang
Hiburan dan Pariwisata
– Pemilik usaha 1 orang
– Buruh usaha : 3 orang
- Wiraswasta : 150 orang
- Perdagangan hasil bumi : 15 orang
- Yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap : 110 orang
Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Desa Tanjungwangi yaitu mata pencaharian di sektor pertanian yaitu sebagai pemilik petani dan buruh tani karena banyaknya lahan pertanian yang berpotensi sebagai sumber mata pencaharian. Sedangkan sebagian kecil bekerja pada sektor lain. Namun dengan potensi pertanian yang besar ini tidak lantas membuat perekonomian masyarakatnya baik, hal ini dilihat dari jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga pertanian hanya sebesar Rp. 11.450/hari.
Masalah Pengangguran Penduduk
Salah satu masalah yang ada di desa Tanjungwangi adalah pengangguran. Berikut ini data pengangguran yang ada di desa Tanjungwangi :
- Jumlah angkatan kerja ( usia 18 – 56 tahun ) : 1231 orang
- Jumlah penduduk usia 18 – 56 tahun yang masih sekolah dan tidak bekerja 602 orang
- Jumlah ibu rumah tangga usia 18 – 56 tahun : 805 orang
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa jumlah angkatan usia produktif untuk bekerja namun tidak bekerja sebanyak 602 orang yang berarti sekitar 48,9% dari jumlah total usia produktif.
Lembaga Ekonomi
Lembaga Ekonomi dan Unit Usaha Desa | Jumlah atau Unit | Jumlah Kegiatan | Jumlah Pengurus dan Anggota |
Bumdes | 1 | 2 | 8 |
Pasar
Pada dasarnya, pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar penting peranannya dalam perekonomian suatu daerah. Di Tanjungwangi pasar tidak dapat ditemui setiap hari, hanya ada pada hari-hari tertentu yaitu hari Senin dan Kamis. Hal ini menyebabkan masyarakat harus ke pasar yang lebih jauh di hari lainnya. Namun, akses untuk ke pasar alternative tersebut sangat jauh. Sehingga masyarakat cenderung mengkonsumsi hasil perkebunan mereka untuk makanan sehari-hari.
Kesejahteraan Keluarga
Indicator kesejahteraan keluarga dilihat dari perekonomian suatu daerah itu baik atau buruk. Berikut ini merupakan data jumlah keluarga dengan kategori tingkat kesejahteraannya :
Jumlah total kepala keluarga : 857 keluarga
- Keluarga pra sejahtera, yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal seperti sandang, pangan, papan. Jumlah keluarga pra sejahtera adalah 211 keluarga.
- Keluarga sejahtera I, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimalnya namun belum bisa memenuhi kebutuhan sosial psikologis seperti pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga dan lingkungan, dan transportasi. Jumlah keluarga sejahtera I adalah 270 keluarga.
- Keluarga sejahtera II, yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi persyaratan keluarga pra sejahtera dan sejahtera I namun belum bisa memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan menabung dan memperoleh informasi. Jumlah keluarga sejahtera II adalah 270 keluarga.
- Keluarga sejahtera III, yaitu keluarga yang telah bisa memenuhi semua kebutuhan keluarga sejahtera II namun belum bisa memberikan sumbangsi yang teratur pada masyarakat seperti sumbangan berupa materi atau berperan aktif dalam kegiatan masyarakat. Jumlah keluarga sejahtera III adalah 86 keluarga.
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa sebagian besar masyarakat Desa Tanjungwangi berada di posisi keluarga sejahtera tingkat I dan II. Namun, keluarga yang dalam tingkat pra sejahtera masih cukup banyak.
Pendidikan Masyarakat Desa Tanjungwangi
Tingkat pendidikan penduduk | Laki-laki | Perempuan |
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK | 8 orang | 6 orang |
Usia 3-6 tahun yang sedang TK atau Playgroup | 57 orang | 58 orang |
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah | 4 orang | 6 orang |
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah | 165 orang | 175 orang |
Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah | 3 orang | 4 orang |
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat | 1 orang | 1 orang |
Tamat SD dan sederajat | 922 orang | 910 orang |
Tamat SLTP dan sederajat | 115 orang | 150 orang |
Tamat SLTA dan sederajat | 52 orang | 61 orang |
Tamat D-2 dan sederajat | 4 orang | 4 orang |
Tamat S-1 dan sederajat | 2 orang | 3 orang |
Jumlah | 1333 orang | 1358 orang |
Jumlah total | 2691 orang |
Lembaga Pendidikan
Pendidikan Formal |
Jumlah |
Kepemilikan |
Jumlah Tenaga Kerja |
Jumlah Siswa |
SD/sederajat |
2 |
Pemerintah |
20 |
254 |
PAUD |
2 |
Desa |
10 |
170 |
Paket B |
1 |
Pemerintah |
9 |
20 |
MDA |
2 |
Pemerintah dan swasta |
6 |
150 |
Penjelasan Lembaga Pendidikan:
PAUD
PAUD merupakan lembaga pendidikan yang didirikan sejak tahun 2008 yang telah terbentuk 3 angkatan. Metode pembelajaran yang dilakukan di PAUD seperti belajar sambil bermain, mengenal dan menulis angka dan huruf. PAUD sendiri terdiri dari 2 kelas yaitu kelas A (usia 3-5 tahun) dan kelas B (usia 6 tahun).
Kendala:
– Sarana dan prasarana masih terbatas, seperti alat tulis, alat peraga, buku-buku bacaan, serta kurangnya dukungan dari orang tua peerihal kurangnya bimbingan belajar di rumah.
– Tenaga kerja masih sukarela sehingga diharapkan bimbingan dari orang tua lebih diperhatikan.
– Kurangnya dana operasional baik itu untuk sarana dan prasarana maupun untuk tenaga pengajar
2. SD
Lembaga pendidikan SD yang terdapat di Desa Tanjungwangi ada 2 SD, yaitu terletak di Seklok dan Sindangkerta. Akses untuk menempuh sekolah tersebut cukup jauh, namun hal itu tidak menjadi hambatan bagi siswa siswi maupun pihak tenaga kerja untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Untuk permasalahan dana operasional diperoleh dana dari pemerintah yaitu dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Penggunaan dana tersebut digunakan untuk pemmbayaran SPP dan buku-buku yang dikeluarkan dari sekolah. Dana tersebut berlaku bagi semua siswa sehingga tidak ada permasalahan terkait biaya sekolah.
Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan Prasarana |
Status |
Jumlah |
Gedung SD atau Sederajat |
Milik Sendiri |
2 |
Gedung Tempat Bermain Anak |
Milik Sendiri |
2 |
Jumlah Lembaga Pendidikan Agama |
Milik Sendiri |
2 |
Perpustakaan Desa/Kelurahan |
Milik Sendiri |
1 |
PAUD |
Milik Sendiri |
2 |
Kesehatan Masyarakat Desa Tanjungwangi
Kesehatan adalah faktor yang sangat penting untuk menunjang semua kegiatan. Dengan kata lain tanpa kesehatan yang baik maka kemajuan pun akan sulit dicapai. Berikut gambaran kondisi kesehatan dan sarana penunjang kesehatan masyarakat di Desa Tanjungwangi.
Jumlah Penderita Sakit Tahun Ini
Data jumlah warga yang menderita penyakit pada tahun ini sebagai berikut :
Jenis Penyakit | Jumlah |
Jantung | 10 orang |
Paru-paru | 2 orang |
Stroke | 2 orang |
Stress | 2 orang |
TBC | 1 orang |
ISPA | 1 orang |
Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan Masyarakat
Baik buruknya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari sarana dan prasarana penunjang kesehatan yang dimiliki oleh desa. Berikut ini adalah data sarana dan prasarana kesehatan yang ada di desa Tanjungwangi :
Jenis sarana dan prasarana |
Jumlah |
MCK umum |
4 unit |
Posyandu |
4 unit |
Kader Posyandu aktif |
20 orang |
Kader Bina Keluarga Balita aktif |
20 orang |
Kegiatan Posyandu |
10 jenis |
Kader Kesehatan lainnya |
21 orang |
Kegiatan Pengobatan Gratis |
2 jenis |
Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk / PSM |
3 Jenis |
Kegiatan Pembersihan Lingkungan |
1 jenis |
Dari data di atas terlihat sarana dan prasarana penunjang kesehatan sudah cukup memadai.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Desa adalah daerah yang pada umumnya memiliki pola hidup bersih yang kurang baik dikarenakan kurangnya kesadaran warga dan fasilitas penunjang hidup bersih yang kurang memadai yang disebabkan oleh banyak hal. Dibawah ini kami merupakan data perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Desa Tanjungwangi.
- Kebiasaan buang air besar
- Jumlah keluarga memiliki WC umum : 780 orang
- Jumlah keluarga memiliki WC yang kurang memenuhi standar kesehatan : 27 keluarga
- Jumlah keluarga yang menggunakan fasilitas MCK umum : 80 keluarga
- Pola Makan
- Kebiasaan penduduk makan dalam sehari 2 kali
- Kebiasaan penduduk makan dalam sehari 3 kali
- Kebiasaan berobat bila sakit
- Dokter/Puskesmas/Mantri Kesehatan/perawat/Bidan/Posyandu : banyak
- Obat tradisional dari keluarga sendiri : banyak
- Obat tradisional dari dukun pengobatan alternative : sedikit
Dari data hasil survei di atas, perilaku hidup bersih dan sehat warga Desa Tanjungwangi sudah cukup baik hal ini kami nilai dari sebagian besar warga memiliki WC umum dengan pola makan yang baik. Selain itu, kebiasaan dalam berobat pun sudah cukup baik.
Kelembagaan
Nama Lembaga |
Jumlah |
Posyandu | 4 |
Polindes | 1 |
E. Masalah Sosial Desa Tanjungwangi
Pengertian Masalah Sosial
Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi, internet, radio dan surat kabar.
Menurut Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial juga berarti ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok social, atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok tersebut, sehingga menyebabkan kepincangan sosial.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial. Menurut Teori Strain dalam ilmu Kriminologi, masalah sosial (dalam hal ini berarti kejahatan) disebabkan karena adanya tekanan yang ditimbulkan akibat kesenjangan antara cita-cita dengan sarana yang dimiliki oleh masyarakat untuk mencapai cita-cita tersebut.
Jenis-jenis Masalah Sosial
Starke membagi masalah sosial tersebut ke dalam beberapa kelompok :
- Konflik dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
- Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
- Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menurut Buku Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Keluarahan, masalah-masalah sosial tersebut dikelompokan kedalam poin Kenyamanan dan Ketertiban dimana terdapat beberapa jenis masalah sosial, antara lain:
- Konflik SARA
- Perkelahian
- Pencurian
- Penjarahan dan penyerobotan tanah
- Pencurian, penipuan, dan penggelapan
- Pemakaian Miras dan Narkoba
- Prostitusi
- Pembunuhan
- Penculikan
- Kejahatan seksual
- Masalah kesejahteraan sosial
- Kekerasan dalam rumah tangga
- Terror dan intimidasi
Masalah Sosial yang terjadi di Desa Tanjungwangi
Berdasarkan pengamatan melalui buku mengenai Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan yang diperoleh dari hasil survey masyarakat Desa Tanjungwangi maka terdapat beberapa masalah sosial yang tergolong kepada masalah kesejahteraan sosial yang terjadi di Desa Tanjungwangi, adapun beberapa masalah kesejahteraan sosial yang terjadi yaitu :
Jumlah orang gila/stress/cacat mental | 4 orang |
Jumlah orang cacat fisik | 23 orang |
Jumlah anak yatim usia 0-18 tahun | 9 orang |
Jumlah anak piatu 0-18 tahun | 8 orang |
Jumlah janda | 40 orang |
Jumlah duda | 25 orang |
Jumlah anak usia 7-12 tahun yang tidak sekolah di SD/ sederajat | 2 orang |
Jumlah anak usia 13-15 tahun yang tidak sekolah di SLTP/ sederajat | 70 orang |
Jumlah anak usia 15-18 tahun yang tidak sekolah di SLTA/ sederajat | 62 orang |
Jumlah anak yang bekerja membantu keluarga menghasilkan uang | 132 orang |
Jumlah perempuan yang menjadi kepala keluarga | 27 orang |
Jumlah penduduk tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor | 40 orang |
Sedangkan menurut buku mengenai Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan, masalah sosial lainnya seperti konflik SARA, perkelahian, pencurian, penjarahan dan penyerobotan tanah, perjudian, penipuan dan penggelapan, pemakaian miras dan narkoba, prostitusi, pembunuhan, penculikan, kejahatan seksual, KDRT, serta terror dan intimidasi, tidak pernah terjadi terjadi di Desa Tanjungwangi.
Pencegahan Masalah Sosial di Desa Tanjungwangi
Setelah mengetahui beberapa masalah sosial yang terjadi di lingkungan Desa Tanjungwangi, akan dikemukakan beberapa metode pencegahan serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa Tanjungwangi untuk mencegah maupun menanggulangi masalah-masalah sosial tersebut.
Pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tanjungwangi terhadap masalah sosial yang mungkin terjadi di lingkungan desa antara lain adalah dengan membentuk suatu kelembagaan/organisasi yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan desa yaitu organisasi Siskamling dan organisasi Pertahanan Sipil dan Perlindungan Masyarakat.
Berikut merupakan hasil penelitian kami berkaitan dengan pelembagaan sistem keamanan lingkungan di lingkungan Desa Tanjungwangi.
Organisasi Siskamling | Ada |
Organisasi Pertahanan Sipil dan Perlindungan Masyarakat | Ada |
Jumlah RT atau sebutan lainnya yang ada Siskamling/Pos Ronda | 24 RT |
Jumlah anggota Hansip dan Linmas | 12 orang |
Jadwal Kegiatan Siskamling dan Pos Ronda | Ada / Tidak |
Buku Anggota Hansip dan Linmas | 3 jenis |
Jumlah SATPAM swasta | – Unit |
Jumlah pembinaan Siskamling oleh Pengurus dan Kades/Lurah | 1 kegiatan |
Jumlah Pos Jaga Induk Desa/Kelurahan | 1 pos |
Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah adalah program pertanian dengan sasaran kelompok tani guna meningkatkan produksi pertaniannya. Program ini ditanggapi baik oleh petani hanya saja dalam pelaksanaannya sebagian besar petani belum melakukannya dikarenakan waktu yang diperlukan lama dan dibutuhkan banyak tenaga kerja.
RENCANA KEGIATAN KKNM
Nama Kegiatan |
Tujuan |
Khalayak Sasaran |
Waktu |
Tempat |
Pelaksana |
Mengajar PAUD |
Membanatu proses belajar |
Anak – anak PAUD |
Senin – Rabu |
PAUD Nusa Hati |
Mahasiswa |
Jumsih (Jumat Bersih) |
|
Masyarakat Desa |
Jumat |
Lingkungan sekitar Desa Tanjungwangi |
Mahasiswa dan Masyarakat Desa |
Olahraga |
Menjalin dan mempererat tali persaudaraan |
Masyarakat |
Kondisional |
Gor kantor Desa |
Mahasiswa dan Masyarakat |
Pemilihan RT |
Mengetahui secara langsung proses pemilihan RT |
Masyarakat |
Minggu, 8 Januari 2012 |
PAUD Nusa Hati |
Masyarakat dan Aparatur Desa |
Penyuluhan pertanian |
Mengetahui sosialisasi program tentang pertanian tahun 2012 |
Kelompok Tani |
Selasa, 10 Januari 2012 |
Kantor Kepala Desa |
Aparatur Desa |
Pelatihan peningkatan kesiapsiagaan bencana |
Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pelaksanaan kesiapsiagaan terhadap bencana alam |
Masyarakat |
Kamis, 19 Januari 2012 |
Gor Kantor Kepala Desa |
Mahasiswa, Kepala Desa, Ketua RW, Ketua perelek, Ibu Kader, Ibu PKK |
Penyuluhan “Sikat Gigi” |
|
SDN Rancagoong |
Sabtu, 21 Januari 2012 |
SDN Rancagoong |
Mahasiswa dan Civitas akademika SDN Rancagoong |