Laporan Akhir
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN
INTEGRATIF
PERIODE JANUARI 2012
“BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT
MELALUI KULIAH KERJA NYATA INTEGRATIF”
Desa : Tanjungwangi
Kecamatan : Tanjungmedar
Kabupaten : Sumedang
Disusun oleh :
Dedy Firmanto 120210070058Suluh Marhendra 120210070077
Simion Christian S 110110080157 Tatiana Romanova 110110090419 Yohannes Yonathan 110110090024 Faraya Maulida 180710090035 Sita Hafsarina 180710090004 Mutiara Dwi Kasih 180710090015
|
Diar Dwi Oktasari 180610090076Anggi Yanda Oktaviani 180410080009
Genta Ramadhan 170610090059 Muhammad Al Farraby 170410090084 Gian Cahyo Pratomo 170210080193 Devy Novinda 260110090077 Ufwti Regina NP 260110090099 Isma Nurlatifah 260110090100 |
PUSBANG PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
Dengan telah selesainya rencana kegiatan KKNM yang kami kerjakan, maka kami :
No | NAMA MAHASISWA | NPM | TANDA TANGAN | |
1 | Dedy Firmanto | 120210070058 | 1 | |
2 | Suluh Marhendra | 120210070077 | 2 | |
3 | Simion Christian S | 110110080157 | 3 | |
4 | Tatiana Romanova | 110110090419 | 4 | |
5 | Yohannes Yonathan P | 110110090024 | 5 | |
6 | Faraya Maulida | 180710090035 | 6 | |
7 | Sita Hafsarina | 180710090004 | 7 | |
8 | Mutiara Dwi Kasih | 180710090015 | 8 | |
9 | Diar Dwi Oktasari | 180610090076 | 9 | |
10 | Anggi Yanda Oktaviani | 180410080009 | 10 | |
11 | Genta Ramadhan | 170610090059 | 11 | |
12 | Muhammad Al Farraby | 170410090084 | 12 | |
13 | Gian Cahyo Pratomo | 170210080193 | 13 | |
14 | Devy Novinda | 260110090077 | 14 | |
15 | Ufwti Regina NP | 260110090099 | 15 | |
16 | Isma Nurlatifah | 260110090100 | 16 |
Telah menyelesaikan rencana kegiatan kami selama di lokasi KKNM
Mengetahui/ Menyetujui, Mengetahui/ Menyetujui,
Karma Omeng Raini Diah Susanti., S.Kp.,M.Ng
Kepala Desa Tanjungwangi Dosen Pembimbing Lapangan
Mengetahui/ Menyetujui,
Wawan Kuswandi. S, Sos.
Camat Tanjungmedar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas ridhoNya kita diberikan kemudahan dalam mengerjakan Laporan Rencana Kegiatan KKNM Program Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Integratif Periode Januari 2012. Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah mengarahkan dan membimbing dalam melaksanakan penyusunan rencana kegiatan ini, sehingga dapat terlaksana dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak masyarakat Desa Tanjungwangi Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang yang telah setia membina, membimbing serta memberikan banyak dukungan kepada kami dalam menyusun rencana kegiatan ini. Terima kasih pula kami ucapkan kepada mahasiswa KKN atas dukungan dan partisipasinya dalam menyusun rencana kegiatan ini. Kami memohon maaf karena dalam menyusun rencana kegiatan ini tidak lepas dari ketidaksempurnaan, kekurangan serta hambatan yang kami temukan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pihak-pihak yang terkait maupun yang membaca laporan kegiatan ini agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Penyusun,
Mahasiswa KKN
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan………………………………………………………………………….i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………………iii
Hasil Orientasi Wilayah dan Tata Pemerintaha Desa………………………………….……..1
Rencana Kegiatan KKNM……………………………………………………………………18
Pelaksanaan Kegiatan…………………………………………………………………………20
Kesimpulan……………………………………………………………………………………27
Saran…………………………………………………………………………………………..27
Daftar Pustaka………………………………………………………………………..………28
Lampiran………………………….………………………………………………………….29
HASIL ORIENTASI WILAYAH DAN TATA PEMERINTAHAN DESA
- A. Pemerintahan
Desa Tanjungwangi kecamatan Tanjungmedar kabupaten Sumedang memiliki dasar hokum pembentukan desa berdasarkan keputusan daerah kabupaten Sumedang. Desa Tanjungwangi di pimpin oleh seorang kepala desa yang mana kepala desa tersebut di pilih langsung oleh masyarakat desa tanjungwangi dengan masa jabatan selama 6 tahun. Selain kepala desa, ketua RT dan RW di pilih langsung melalui musyawarah mufakat masyarkat desa. Akan tetapi untuk pengangkatan dan penetapan kepala dusun di lakukn penunjukan, di anggkat dan di tetapkan oleh kepala desa serta di laporkan ke camat. Desa Tanjungwangi memiliki 24 RT, 5 RW dan 2 Dusun.
Selain itu di desa tanjungwangi terdapat 7 orang aparat pemerinthan desa, antara lain :
- Sekertaris desa
- Salah satu perangkat desa ialah sekretaris desa yang bertugas mengurus administrasi di desa / menyelenggarakan pelaksanaan administrasi pemerintahan. Misalnya, membuat surat akta kelahiran atau surat keterangan. Sekretaris desa merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sekretaris diangkat oleh sekretaris daerah kabupaten/kota atas nama bupati/wali kota.
- Kepala urusan pemerintahan
- Kepala urusan pemerintahan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan wilayah dan masyarakat.
- Kepala urusan pembangunan
- Kepala urusan pembangunan mempunyai tugas merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan desa
- Kepala urusan pemberdayaan masyarakat
- Kepala urusan pemberdayaan masyarakat mempunyai fungsi memberdayakan masyarakat desa tersebut
- Kepala urusan kesejahteraan rakyat
- mempunyai tugas yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Yaitu melaksanakan pembinaan di bidang agama, kesehatan, pendidikan, olahraga, dan kesenian.
- Kepala urusan umum
- Kepala urusan umum bertanggung jwab atas pelaksanaan ketatausahaan, dokumentasi dan arsip, serta memelihara dan menyiapkan perlengkapan rumah tangga desa.
- Kepala urusan keuangan
- Kepala urusan keuangan mempunyai tugas menyusun rencana dan laporan keuangan desa dan bertugas sebagai bendahara desa.
Di desa Tanjungwangi terdapat pula BPD atau yang di sebut badan permusyawarhan daerah. Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi untuk menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung, dan menyalurkan aspirasi (pendapat) masyarakat. Anggota BPD adalah wakil penduduk desa bersangkutan. Mereka ditetapkan menjadi anggota BPD dengan cara musyawarah dan mufakat. Masa jabatannya adalah enam tahun yang dapat dipilih lagi untuk satu kali masa jabatan berikutnya, sama seperti kepala desa. BPD memiliki dasar hukum berdasarkan peraturan desa, saat ini desa Tanjungwangi memiliki 9 orang angota BPD. Dalam penentuan pimpinan BPD di pilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung
Selain itu di desa Tanjungwangi terdapat pula lembaga kemasyarakatan desa (LKD), dasar hukum keberadaan LKD berdasarkan peraturan desa, sedangkan peraturan pembentukan LKD belum di atur. Pemilihan pengurus LKD di tunjuk dan di angkat oleh kepala desa.
Organisasi anggota lembaga kemasyarakatan antara lain : LKMD, PKK, Karang taruna, RT, RW, Lembaga adat, Bumdes, Forum komuikasi kader pemberdayaan masyarakat, Posyandu, Kelompok tani, Organisasi perempuan, Organisasi pemuda, Kelompok gotong royong, Posyantekdes.
Sumber daya manusia cukup baik, rata – rata pendidikan aparatur desa adalah lulusan SMP. Administrasi desa sudah cukup baik, data yang disajikan dalam bentuk hardcopy dan softcopy serta tertata baik, hal ini ditunjang dengan fasilitas yang memadai.
- B. Data Demografis
Berikut adalah data demografis dari desa Tanjungwangi, kecamatan Tanjung medar, Sumedang, jawa Barat yang diperoleh dari data kantor desa tanjungwangi tahun 2011.
Total penduduk yang berjumlah sebesar 2691 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 1333 jiwa dan perempuan 1358 jiwa. Sebanyak 857 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk 8,4 per KM. jiwa. Sebanyak 857 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk 8,4 per KM. untuk data selengkapnya akan dijelaskan dengan table-tabel menurut rinciannya. Jarak antara rumah satu dengan rumah yang lain tidak dekat, artinya pola pemukimannya renggang-renggang. Kerenggangannya tersebut biasanya terisi dengan tanah kosong, kebun-kebun atau pepohonan.
Tabel I: Rincian penduduk berdasarkan usia:
Usia (tahun) |
Laki-laki (jiwa) |
Perempuan (jiwa) |
0-12 bulan |
12 |
22 |
1-5 |
69 |
75 |
6-15 |
195 |
195 |
16-20 |
113 |
111 |
21-30 |
306 |
306 |
31-50 |
416 |
419 |
51-75 |
208 |
226 |
>75 |
5 |
4 |
Total |
1333 |
1358 |
Table II: Rincian penduduk berdasarkan pendidikan:
Usia (tahun) |
Tingkat Pendidikan |
Laki-laki (jiwa) |
Perempuan (jiwa) |
3-6 |
Belum masuk TK |
8 |
6 |
Sedang TK/Play Group |
57 |
58 |
|
7-18 |
Tidak pernah sekolah |
4 |
6 |
Sedang sekolah |
165 |
175 |
|
18-56 |
Tidak pernah sekolah |
3 |
4 |
Pernah SD tapi tidak tamat |
1 |
1 |
|
Tamat SD/sederajat |
922 |
910 |
|
Tamat SMP/sederajat |
115 |
130 |
|
Tamat SMA/sederajat |
52 |
61 |
|
Tamat D2/sederajat |
4 |
4 |
|
Tamat S1/sederajat |
2 |
3 |
|
Jumlah |
1333 |
1358 |
|
Jumlah total |
2691 |
Mata pencaharian pokok penduduk desa Tanjungwangi sebagian besar adalah petani, dengan 1835 jiwa sebagai petani dan 110 jiwa sebagai buruh tani. Serta 8 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 3 orang karyawan perusahaan swasta, dan 1 orang sebagai POLRI. Sisanya tersebar sebagai pengrajin industry rumah tangga, peternak, pedagang, montir, pembantu rumah tangga, pengusaha kecil dan menengah, jasa pengobatan alternatif, dan pensiunan PNS/TNI/POLRI
Semua penduduk mayoritas berkewarganegaraan Warga Negara Indonesia dan beragama islam, seta sebagian besar penduduknya berasal dari etnis sunda, hanya 5 orang yang berasal dari etnis jawa.
Berikut adalah rincian penduduk berdasarkan penderita cacat fisik dan mental
Tabel III :
Cacat Fisik |
Laki-laki (orang) |
Perempuan (orang) |
Tuna Rungu |
3 |
3 |
Tuna Wicara |
2 |
2 |
Tuna Netra |
1 |
3 |
Lumpuh |
1 |
2 |
Sumbing |
2 |
– |
Cacat fisik lainnya |
2 |
2 |
Jumlah |
11 |
12 |
Cacat Mental |
Laki-laki (orang) |
Perempuan (orang) |
Idiot |
1 |
1 |
Stres |
2 |
– |
Jumlah |
3 |
1 |
Jumlah tenaga kerja penduduk yang berusia 18-56 tahun sebanyak 2094 jiwa, yang bekerja sebanyak 1832 jiwa dan yang belum atau tidak bekerja sebanyak 262 jiwa. Berikut adalah rincian penduduk berdasarkan kualitas angkatan kerja,
Tabel IV :
Angkatan Kerja (usia 18-56 tahun) |
Laki-laki (orang) |
Perempuan (orang) |
Tidak tamat SD |
1 |
1 |
Tamat SD |
773 |
754 |
Tamat SLTP |
115 |
130 |
Tamat SLTA |
52 |
61 |
Tamat perguruan tinggi |
6 |
7 |
Jumlah |
947 |
953 |
- C. Geologi dan Geografi desa Tanjungwangi
Topografi
Desa Tanjungwangi terletak di kecamatan Tanjungmedar kabupaten Sumedang yang secara geografis terletak di ketinggian 200-600 mdl dari permukaan laut, sehingga termasuk wilayah perbukitan. Luas wilayahnya mencakup 324 ha/m2. Adapun batas-batas wilayahnya yaitu :
Utara | Desa Sukamantri, Tanjungkerta |
Selatan | Desa Cibungur, Rancakalong |
Timur | Desa Tanjungmekar, Tanjungkerta |
Barat | Desa Wargaluyu, Tanjungmedar |
Keadaan Tanah dan Pemanfaatan Lahan
Keadaan tanah di desa Tanjungwangi cukup baik dengan tekstur berupa lampungan/pasiran, tingkat kemiringan tanah sekitar 450 dan tingkat erosi sedang seluas 4 ha/m2. Tanah tersebut terbagi menjadi tanah sawah, tanah kering, tanah hutan, tanah fasilitas umum dan lahan terlantar. Pembagian dan pemanfaatan lahan tersebut adalah sebagai berikut:
Sawah irigasi teknis | 25 ha/m2 |
Sawah irigasi ½ teknis | 88,347 ha/m2 |
Sawah tidak teknis | 3 ha/m2 |
Tegal/lading | 44,166 ha/m2 |
Permukiman | 80,487 ha/m2 |
Perkarangan | 33 ha/m2 |
Hutan produktif | 15 ha/m2 |
Hutan produktif tetap | 25 ha/m2 |
Hutan rakyat | 162 ha/m2 |
Kas desa | 75 ha/m2 |
Sawah desa | 0,075 ha/m2 |
Lapangan olahraga | 0,224 ha/m2 |
Perkantoran pemerintahan | 1,5 ha/m2 |
Tempat pemakaman desa | 3 ha/m2 |
Bangunan sekolah | 1,5 ha/m2 |
Jalan | 10 ha/m2 |
Lahan terlantar | 3 ha/m2 |
Aksesibilitas
Jarak desa ke ibukota kecamatan sejauh 18 km. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan kendaraan bermotor selama 2 jam. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan berjalan kaki/kendaraan non bermotor selama 8 jam. Kendaraan umum ke ibukota kecamatan ini berupa angdes dan ojek.
Jarak desa ke ibukota kabupaten sejauh 22 km. Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan kendaraan bermotor selama 2,5 jam. Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan berjalan kaki/ kendaraan non bermotor selama 12 jam. Kendaraan umum ke ibukota kabupaten berupa minibus, angdes dan ojek.
Jarak desa ke ibukota provinsi sejauh 40 km. Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan kendaraan bermotor selama 4 jam. Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan berjalan kaki/ kendaraan non bermotor selama 24 jam. Kendaraan umum ke ibukota provinsi ini berupa bus, minibus, dan angdes.
Potensi Bencana
Pada sebagian daerah di desa Tanjungwangi ini masih berpotensi terkena longsor/erosi, namun potensinya tidak terlalu besar. Potensi tersebut dapat meningkat bilamana curah hujan juga meningkat.
- D. IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Desa : Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi
Perekonomian Masyarakat Desa Tanjungwangi
Sumber Mata Pencaharian Menurut Sektor
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menurut Buku Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Penduduk desa Tanjungwangi, sebagian besar penduduk memiliki beberapa sumber mata pencaharian, berikut ini adalah macam-macam sumber mata pencaharian di desa Tanjungwangi menurut sektor :
- Pertanian
- Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 11.450/hari
- Jumlah petani : 1835 orang
– Laki-laki : 920 orang
– Perempuan : 935 orang
- Jumlah buruh tani : 110 orang
– Laki-laki : 70 orang
– Perempuan : 40 orang
- Peternakan
- Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 10.000/hari
- Jumlah pemilik usaha : 8 orang
- Jumlah buruh usaha : 40 orang
- Perikanan
- Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 15.000/hari
- Jumlah pemilik usaha rumah tangga : 30 orang
- Kerajinan
a. Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 15.000/hari
b.Tukang anyaman : 5 orang
c. Tukang batu : 20 orang
- Tukang kayu 30 orang
- Jasa dan Perdagangan
- Jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga Rp 15.000/hari
- Tukang jahit : 2 orang
- Montir : 2 orang
- Pegawai Negeri Sipil : 5 orang
- POLRI : 1 orang
- Guru swasta : 2 orang
- Dukun/paranormal : 2 orang
- Tranportasi dan perhubungan
– Pemilik usaha 8 orang
– Buruh usaha : 8 orang
- Hiburan dan Pariwisata
– Pemilik usaha 1 orang
– Buruh usaha : 3 orang
- Wiraswasta : 150 orang
- Perdagangan hasil bumi : 15 orang
- Yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap : 110 orang
Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Desa Tanjungwangi yaitu mata pencaharian di sektor pertanian yaitu sebagai pemilik petani dan buruh tani karena banyaknya lahan pertanian yang berpotensi sebagai sumber mata pencaharian. Sedangkan sebagian kecil bekerja pada sektor lain. Namun dengan potensi pertanian yang besar ini tidak lantas membuat perekonomian masyarakatnya baik, hal ini dilihat dari jumlah pendapatan penduduk rata-rata harian dalam 1 tahun untuk setiap rumah tangga pertanian hanya sebesar Rp. 11.450/hari.
Masalah Pengangguran Penduduk
Salah satu masalah yang ada di desa Tanjungwangi adalah pengangguran. Berikut ini data pengangguran yang ada di desa Tanjungwangi :
- Jumlah angkatan kerja ( usia 18 – 56 tahun ) : 1231 orang
- Jumlah penduduk usia 18 – 56 tahun yang masih sekolah dan tidak bekerja 602 orang
- Jumlah ibu rumah tangga usia 18 – 56 tahun : 805 orang
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa jumlah angkatan usia produktif untuk bekerja namun tidak bekerja sebanyak 602 orang yang berarti sekitar 48,9% dari jumlah total usia produktif.
- Lembaga Ekonomi
Lembaga Ekonomi dan Unit Usaha Desa | Jumlah atau Unit | Jumlah Kegiatan | Jumlah Pengurus dan Anggota |
Bumdes | 1 | 2 | 8 |
- Pasar
Pada dasarnya, pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar penting peranannya dalam perekonomian suatu daerah. Di Tanjungwangi pasar tidak dapat ditemui setiap hari, hanya ada pada hari-hari tertentu yaitu hari Senin dan Kamis. Hal ini menyebabkan masyarakat harus ke pasar yang lebih jauh di hari lainnya. Namun, akses untuk ke pasar alternative tersebut sangat jauh. Sehingga masyarakat cenderung mengkonsumsi hasil perkebunan mereka untuk makanan sehari-hari.
Kesejahteraan Keluarga
Indicator kesejahteraan keluarga dilihat dari perekonomian suatu daerah itu baik atau buruk. Berikut ini merupakan data jumlah keluarga dengan kategori tingkat kesejahteraannya :
Jumlah total kepala keluarga : 857 keluarga
- Keluarga pra sejahtera, yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal seperti sandang, pangan, papan. Jumlah keluarga pra sejahtera adalah 211 keluarga.
- Keluarga sejahtera I, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimalnya namun belum bisa memenuhi kebutuhan sosial psikologis seperti pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga dan lingkungan, dan transportasi. Jumlah keluarga sejahtera I adalah 270 keluarga.
- Keluarga sejahtera II, yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi persyaratan keluarga pra sejahtera dan sejahtera I namun belum bisa memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan menabung dan memperoleh informasi. Jumlah keluarga sejahtera II adalah 270 keluarga.
- Keluarga sejahtera III, yaitu keluarga yang telah bisa memenuhi semua kebutuhan keluarga sejahtera II namun belum bisa memberikan sumbangsi yang teratur pada masyarakat seperti sumbangan berupa materi atau berperan aktif dalam kegiatan masyarakat. Jumlah keluarga sejahtera III adalah 86 keluarga.
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa sebagian besar masyarakat Desa Tanjungwangi berada di posisi keluarga sejahtera tingkat I dan II. Namun, keluarga yang dalam tingkat pra sejahtera masih cukup banyak.
Pendidikan Masyarakat Desa Tanjungwangi
Tingkat pendidikan penduduk | Laki-laki | Perempuan |
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK | 8 orang | 6 orang |
Usia 3-6 tahun yang sedang TK atau Playgroup | 57 orang | 58 orang |
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah | 4 orang | 6 orang |
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah | 165 orang | 175 orang |
Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah | 3 orang | 4 orang |
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat | 1 orang | 1 orang |
Tamat SD dan sederajat | 922 orang | 910 orang |
Tamat SLTP dan sederajat | 115 orang | 150 orang |
Tamat SLTA dan sederajat | 52 orang | 61 orang |
Tamat D-2 dan sederajat | 4 orang | 4 orang |
Tamat S-1 dan sederajat | 2 orang | 3 orang |
Jumlah | 1333 orang | 1358 orang |
Jumlah total | 2691 orang |
Lembaga Pendidikan
Pendidikan Formal |
Jumlah |
Kepemilikan |
Jumlah Tenaga Kerja |
Jumlah Siswa |
SD/sederajat |
2 |
Pemerintah |
20 |
254 |
PAUD |
2 |
Desa |
10 |
170 |
Paket B |
1 |
Pemerintah |
9 |
20 |
MDA |
2 |
Pemerintah dan swasta |
6 |
150 |
Penjelasan Lembaga Pendidikan:
- PAUD
PAUD merupakan lembaga pendidikan yang didirikan sejak tahun 2008 yang telah terbentuk 3 angkatan. Metode pembelajaran yang dilakukan di PAUD seperti belajar sambil bermain, mengenal dan menulis angka dan huruf. PAUD sendiri terdiri dari 2 kelas yaitu kelas A (usia 3-5 tahun) dan kelas B (usia 6 tahun).
Kendala:
– Sarana dan prasarana masih terbatas, seperti alat tulis, alat peraga, buku-buku bacaan, serta kurangnya dukungan dari orang tua peerihal kurangnya bimbingan belajar di rumah.
– Tenaga kerja masih sukarela sehingga diharapkan bimbingan dari orang tua lebih diperhatikan.
– Kurangnya dana operasional baik itu untuk sarana dan prasarana maupun untuk tenaga pengajar
2. SD
Lembaga pendidikan SD yang terdapat di Desa Tanjungwangi ada 2 SD, yaitu terletak di Seklok dan Sindangkerta. Akses untuk menempuh sekolah tersebut cukup jauh, namun hal itu tidak menjadi hambatan bagi siswa siswi maupun pihak tenaga kerja untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Untuk permasalahan dana operasional diperoleh dana dari pemerintah yaitu dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Penggunaan dana tersebut digunakan untuk pemmbayaran SPP dan buku-buku yang dikeluarkan dari sekolah. Dana tersebut berlaku bagi semua siswa sehingga tidak ada permasalahan terkait biaya sekolah.
Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan Prasarana |
Status |
Jumlah |
Gedung SD atau Sederajat |
Milik Sendiri |
2 |
Gedung Tempat Bermain Anak |
Milik Sendiri |
2 |
Jumlah Lembaga Pendidikan Agama |
Milik Sendiri |
2 |
Perpustakaan Desa/Kelurahan |
Milik Sendiri |
1 |
PAUD |
Milik Sendiri |
2 |
Kesehatan Masyarakat Desa Tanjungwangi
Kesehatan adalah faktor yang sangat penting untuk menunjang semua kegiatan. Dengan kata lain tanpa kesehatan yang baik maka kemajuan pun akan sulit dicapai. Berikut gambaran kondisi kesehatan dan sarana penunjang kesehatan masyarakat di Desa Tanjungwangi.
- Jumlah Penderita Sakit Tahun Ini
Data jumlah warga yang menderita penyakit pada tahun ini sebagai berikut :
Jenis Penyakit | Jumlah |
Jantung | 10 orang |
Paru-paru | 2 orang |
Stroke | 2 orang |
Stress | 2 orang |
TBC | 1 orang |
ISPA | 1 orang |
- Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan Masyarakat
Baik buruknya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari sarana dan prasarana penunjang kesehatan yang dimiliki oleh desa. Berikut ini adalah data sarana dan prasarana kesehatan yang ada di desa Tanjungwangi :
Jenis sarana dan prasarana |
Jumlah |
MCK umum |
4 unit |
Posyandu |
4 unit |
Kader Posyandu aktif |
20 orang |
Kader Bina Keluarga Balita aktif |
20 orang |
Kegiatan Posyandu |
10 jenis |
Kader Kesehatan lainnya |
21 orang |
Kegiatan Pengobatan Gratis |
2 jenis |
Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk / PSM |
3 Jenis |
Kegiatan Pembersihan Lingkungan |
1 jenis |
Dari data di atas terlihat sarana dan prasarana penunjang kesehatan sudah cukup memadai.
- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Desa adalah daerah yang pada umumnya memiliki pola hidup bersih yang kurang baik dikarenakan kurangnya kesadaran warga dan fasilitas penunjang hidup bersih yang kurang memadai yang disebabkan oleh banyak hal. Dibawah ini kami merupakan data perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Desa Tanjungwangi.
- Kebiasaan buang air besar
- Jumlah keluarga memiliki WC umum : 780 orang
- Jumlah keluarga memiliki WC yang kurang memenuhi standar kesehatan : 27 keluarga
- Jumlah keluarga yang menggunakan fasilitas MCK umum : 80 keluarga
- Pola Makan
- Kebiasaan penduduk makan dalam sehari 2 kali
- Kebiasaan penduduk makan dalam sehari 3 kali
- Kebiasaan berobat bila sakit
- Dokter/Puskesmas/Mantri Kesehatan/perawat/Bidan/Posyandu : banyak
- Obat tradisional dari keluarga sendiri : banyak
- Obat tradisional dari dukun pengobatan alternative : sedikit
Dari data hasil survei di atas, perilaku hidup bersih dan sehat warga Desa Tanjungwangi sudah cukup baik hal ini kami nilai dari sebagian besar warga memiliki WC umum dengan pola makan yang baik. Selain itu, kebiasaan dalam berobat pun sudah cukup baik.
- D. Kelembagaan
Nama Lembaga |
Jumlah |
Posyandu | 4 |
Polindes | 1 |
- E. Masalah Sosial Desa Tanjungwangi
1.Pengertian Masalah Sosial
Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi, internet, radio dan surat kabar.
Menurut Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial juga berarti ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok social, atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok tersebut, sehingga menyebabkan kepincangan sosial.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial. Menurut Teori Strain dalam ilmu Kriminologi, masalah sosial (dalam hal ini berarti kejahatan) disebabkan karena adanya tekanan yang ditimbulkan akibat kesenjangan antara cita-cita dengan sarana yang dimiliki oleh masyarakat untuk mencapai cita-cita tersebut.
- Jenis-jenis Masalah Sosial
Starke membagi masalah sosial tersebut ke dalam beberapa kelompok :
- Konflik dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
- Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
- Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menurut Buku Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Keluarahan, masalah-masalah sosial tersebut dikelompokan kedalam poin Kenyamanan dan Ketertiban dimana terdapat beberapa jenis masalah sosial, antara lain:
- Konflik SARA
- Perkelahian
- Pencurian
- Penjarahan dan penyerobotan tanah
- Pencurian, penipuan, dan penggelapan
- Pemakaian Miras dan Narkoba
- Prostitusi
- Pembunuhan
- Penculikan
- Kejahatan seksual
- Masalah kesejahteraan sosial
- Kekerasan dalam rumah tangga
- Terror dan intimidasi
- Masalah Sosial yang terjadi di Desa Tanjungwangi
Berdasarkan pengamatan melalui buku mengenai Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan yang diperoleh dari hasil survey masyarakat Desa Tanjungwangi maka terdapat beberapa masalah sosial yang tergolong kepada masalah kesejahteraan sosial yang terjadi di Desa Tanjungwangi, adapun beberapa masalah kesejahteraan sosial yang terjadi yaitu :
Jumlah orang gila/stress/cacat mental | 4 orang |
Jumlah orang cacat fisik | 23 orang |
Jumlah anak yatim usia 0-18 tahun | 9 orang |
Jumlah anak piatu 0-18 tahun | 8 orang |
Jumlah janda | 40 orang |
Jumlah duda | 25 orang |
Jumlah anak usia 7-12 tahun yang tidak sekolah di SD/ sederajat | 2 orang |
Jumlah anak usia 13-15 tahun yang tidak sekolah di SLTP/ sederajat | 70 orang |
Jumlah anak usia 15-18 tahun yang tidak sekolah di SLTA/ sederajat | 62 orang |
Jumlah anak yang bekerja membantu keluarga menghasilkan uang | 132 orang |
Jumlah perempuan yang menjadi kepala keluarga | 27 orang |
Jumlah penduduk tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor | 40 orang |
Sedangkan menurut buku mengenai Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan, masalah sosial lainnya seperti konflik SARA, perkelahian, pencurian, penjarahan dan penyerobotan tanah, perjudian, penipuan dan penggelapan, pemakaian miras dan narkoba, prostitusi, pembunuhan, penculikan, kejahatan seksual, KDRT, serta terror dan intimidasi, tidak pernah terjadi terjadi di Desa Tanjungwangi.
- Pencegahan Masalah Sosial di Desa Tanjungwangi
Setelah mengetahui beberapa masalah sosial yang terjadi di lingkungan Desa Tanjungwangi, akan dikemukakan beberapa metode pencegahan serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa Tanjungwangi untuk mencegah maupun menanggulangi masalah-masalah sosial tersebut.
Pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tanjungwangi terhadap masalah sosial yang mungkin terjadi di lingkungan desa antara lain adalah dengan membentuk suatu kelembagaan/organisasi yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan desa yaitu organisasi Siskamling dan organisasi Pertahanan Sipil dan Perlindungan Masyarakat.
Berikut merupakan hasil penelitian kami berkaitan dengan pelembagaan sistem keamanan lingkungan di lingkungan Desa Tanjungwangi.
Organisasi Siskamling | Ada |
Organisasi Pertahanan Sipil dan Perlindungan Masyarakat | Ada |
Jumlah RT atau sebutan lainnya yang ada Siskamling/Pos Ronda | 24 RT |
Jumlah anggota Hansip dan Linmas | 12 orang |
Jadwal Kegiatan Siskamling dan Pos Ronda | Ada / Tidak |
Buku Anggota Hansip dan Linmas | 3 jenis |
Jumlah SATPAM swasta | – Unit |
Jumlah pembinaan Siskamling oleh Pengurus dan Kades/Lurah | 1 kegiatan |
Jumlah Pos Jaga Induk Desa/Kelurahan | 1 pos |
Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah adalah program pertanian dengan sasaran kelompok tani guna meningkatkan produksi pertaniannya. Program ini ditanggapi baik oleh petani hanya saja dalam pelaksanaannya sebagian besar petani belum melakukannya dikarenakan waktu yang diperlukan lama dan dibutuhkan banyak tenaga kerja.
RENCANA KEGIATAN KKNM
Nama Kegiatan |
Tujuan |
Khalayak Sasaran |
Waktu |
Tempat |
Pelaksana |
Mengajar PAUD |
Membanatu proses belajar |
Anak – anak PAUD |
Senin – Rabu |
PAUD Nusa Hati |
Mahasiswa |
Jumsih (Jumat Bersih) |
|
Masyarakat Desa |
Jumat |
Lingkungan sekitar Desa Tanjungwangi |
Mahasiswa dan Masyarakat Desa |
Olahraga |
Menjalin dan mempererat tali persaudaraan |
Masyarakat |
Kondisional |
Gor kantor Desa |
Mahasiswa dan Masyarakat |
Pemilihan RT |
Mengetahui secara langsung proses pemilihan RT |
Masyarakat |
Minggu, 8 Januari 2012 |
PAUD Nusa Hati |
Masyarakat dan Aparatur Desa |
Penyuluhan pertanian |
Mengetahui sosialisasi program tentang pertanian tahun 2012 |
Kelompok Tani |
Selasa, 10 Januari 2012 |
Kantor Kepala Desa |
Aparatur Desa |
Pelatihan peningkatan kesiapsiagaan bencana |
Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pelaksanaan kesiapsiagaan terhadap bencana alam |
Masyarakat |
Kamis, 19 Januari 2012 |
Gor Kantor Kepala Desa |
Mahasiswa, Kepala Desa, Ketua RW, Ketua perelek, Ibu Kader, Ibu PKK |
Penyuluhan “Sikat Gigi” |
|
SDN Rancagoong |
Sabtu, 21 Januari 2012 |
SDN Rancagoong |
Mahasiswa dan Civitas akademika SDN Rancagoong |
PELAKSANAAN KEGIATAN
Jumsih
Jumsih, merupakan singkatan dari “jumat bersih”, yaitu kegiatan membersihkan lingkungan yang dilaksanakan setiap hari jumat. Jumsih temasuk ke dalam kegiatan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Kegiatan ini dimulai dari pukul setengah enam pagi sampai dengan selesai. Kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu ini, yaitu membersihkan jalanan sepanjang desa tanjungwangi dari sampah-sampah dan daun kering. Masing-masing dari ibu-ibu memiliki batas wilayah yang narus dibersihkannya. Sehingga kekompakan dan gotong royong antar masyarakat bisa terjalin.
Partisipasi mahasiswa KKNM Universitas Padjadjaran desa Tanjungwangi, kecamatan Tanjungmedar, Sumedang dalam kegiatan ini disambut dengan baik oleh ibu-ibu. Mahasiswa bersama ibu-ibu membersihkan jalan. Dengan berpartisipasinya mahasiswa pada kegiatan ini dapat membantu meringankan tugas ibu-ibu sehingga menambah keceriaan dalam membersihkan jalan. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bertanya kepada ibu-ibu tentang manfaat dari kegiatan ini dan kegiatan-kegiatan rutinitas harian apa saja yang masyarakat lakukan.
Kendala yang dihadapi dari kegiatan ini adalah ketika kondisi jalan yang tidak memungkinkan atau jalanan penuh dengan ranting pohon, sehingga membutuhkan tenaga laki-laki untuk melakukannya. Selain itu, sarana kebersihannya, yaitu sapu lidi dan pengki yang digunakan kurang. Apalagi saat mahasiswa ikut berpartisipasi ke dalamnya. Manfaat dari kegiatan ini adalah lingkungan menjadi bersih, meningkatkan rasa kebersamaan antara ibu-ibu maupun ibu-ibu dengan mahasiswa, kegiatan ini juga sekaligus menjadi olahraga jalan pagi untuk yang mengikutinya.
Mengajar PAUD
Mengajar PAUD merupakan kegiatan yang dilakukan KKNM Universitas Padjadjaran desa Tanjungwangi, kecamatan Tanjungmedar, Sumedang. Kegiatan ini dilakukan setiap hari senin sampai rabu pukul delapan sampai pukul sepuluh. Pengajaran di PAUD dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas PAUD dan kelas TK dengan satu orang pengajar di TK dan dua orang pengajar di PAUD.
Dalam proses kegiatan mengajar ini, mahasiswa dibagi menjadi tiga kelompok per harinya. Kemudian kelompok yang telah dibagi tersebut dipisah menjadi dua, yang satu untuk mengajar di PAUD dan yang satu lagi di TK. Mahasiswa mengajarkan berbagai macam hal. Dari membaca, menulis, dan menyanyi.
Kegiatan yang mahasiswa lakukan di TK yaitu mengajarkan tentang tanggungjawab, sikap hormat, dan profesi. Kegiatan lainnya itu membantu guru dengan membimbing murid-murid dalam menulis, membaca, menjiplak gambar, mewarnai, serta mengarahkan murid dalam membuat kerajinan tangan. Selain itu, kegiatan mahasiswa di PAUD adalah mengajar nyanyian yang beisi tentang pengetahuan-pengetahuan dasar dan lagu anak-anak, juga membimbing murid dalam mewarnai.
Manfaat dari kegiatan mengajar ini adalah membantu guru serta membimbing murid dalam proses belajar mengajar serta memberikan keceriaan dan semangat kepada murid-murid saat di kelas maupun pada saat jam istirahat. Mamfaat untuk mahasiswa sendiri adalah memberikan mengalaman serta kesempatan untuk berlatih mengajar. Selain itu, bisa mengakrabkan diri dengan murid-murid, ibu-ibu, serta guru-guru pendidik.
Kendala dalam kegiatan ini adalah kurangnya peralatan, seperti penghapus papan tulis yang hanya berjumlah satu buah untuk dua kelas dan murid-murid yang kadang-kadang tidak membawa alat tulis dan buku yang lengkap. Selain itu, murid-murid di PAUD tidak mengerti bahasa Indonesia sehingga mengharuskan pengajar mahasiswa berbicara dengan bahasa Sunda. Sedangkan di TK, ada sebagian yang mengerti bahasa Indonesia.
Olah raga Bersama Masyarakat
Olah raga bersama masyarakat Desa Tanjungwangi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Padjadjaran Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, bersama dengan masyarakat Desa Tanjungwangi. Adapun kegiatan olah raga bersama ini mencakup olah raga sepak bola dan badminton. Kegiatan sepak bola biasanya dilaksanakan di sore hari dan kegiatan badminton biasanya dilaksanakan di malam hari.
Proses pelaksanaan kegiatan tersebut diawali dengan pengajakan secara informal oleh pihak masyarakat desa kepada mahasiswa. Tidak terdapat koordinasi secara formal dari mahasiswa KKNM dalam melakukan kegiatan tersebut, waktu pelaksanaan kegiatan, hingga peralatan yang dibutuhkan untuk terlaksananya kegiatan.
Kegiatan sepak bola diikuti oleh beberapa remaja dan pemuda, sedangkan kegiatan badminton diikuti oleh beberapa bapak-bapak dan pemuda dari Desa Tanjungwangi. Kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah kurangnya fasilitas penunjang seperti gawang yang kurang baik, bola sepak yang kurang baik, lapangan sepak bola yang terlalu tinggi rumputnya, dan kurangya cock untuk badminton.
Manfaat kegiatan ini adalah untuk menambah kebugaran jasmani bagi para pemain dari kegiatan ini. Bagi mahasiswa, pelatihan ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kedekatan mahasiswa dengan pihak masyarakat desa Tanjungwangi dan dengan sesama mahasiswa peserta KKNM.
Acara Pemilihan Ketua RT
Berhubungan dengan penggantian kepengurusan RT 01 Desa Tanjung Wangi maka kami selaku peserta KKNM unpad ikut serta dalam pemilihan ketua RT yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10 Januari 2012, bertempat di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Calon yang diajukan dari RT 01 ada 3 orang calon dengan jumlah peserta 27 Orang. Acara pemilihan ketua RT berlangsung dari pukul 19.00 sampai pukul 21.00. Pada pukul 19.00 – 19.15 pembukaan dari ketua RT yang lama, pada pukul 19.15 – 19.30 sambutan dari ketua RW, pada pukul 19.30 – 20.00 sambutan dari Kepala Desa, pukul 20.00 – 21.00 pembahasan arus keuangan RT, pukul 21.00 – 22.00 pemilihan ketua RT.
Akhirnya pada acara pemilihan ketua RT 01 desa Tanjungwangi dengan 3 calon yang dihadiri 27 orang peserta dimenangkan oleh Bpk. Hidayat sebagai ketua RT periode 2012.
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan pertanian diadakan oleh aparatur desa Tanjungwangi. Acara ini berlangsung pada tanggal 10 Januari 2012 di kantor Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar, Sumedang. Dan dihadiri oleh sekretaris desa Tanjungwangi, kelompok tani masing – masing RT serta melibatkan mahasiswa KKNM UNPAD 2012 di desa Tanjungwangi sebagai peserta penyuluhan. Penyuluhan ini bertujuan untuk mensosialisasikan program kerja pertanian yang akan dilaksanakan setahun kedepan di desa Tanjungwangi. Program kerja tersebut bernama “ Jajar Tanam Legowo “. Program kerja ini dimaksudkan untuk meningkatkan produksi padi, dimana didalamnya mencakup seleksi benih, cara tanam, pengolahan tanah. Jajar Tanam Legowo ini dapat meningkatkan jumlah produksi, menurunkan hama penyakit, mengurangi penggunaan jumlah pupuk, mengurangi serangan penyakit terutama di musim hujan.
Progam kerja ini disambut baik oleh kelompok tani karena keuntungannya yang menggiurkan. Hal ini juga dapat terlihat dari antusiame masyarakat yang menghadiri acara penyuluhan ini cukup banyak, masing masing perwakilan RT turut serta hadir. Namun dalam pelaksanaannya kelompok tani belum dapat merealisasikannya dikarenakan membutuhkan waktu yang lama dalam penanaman dan juga dibutuhkan tenaga kerja yang banyak.
Manfaat penyuluhan pertanian bagi masyarakat antara lain masyarakat desa memperoleh pengetahuan tentang bagaimana cara menigkatkan produksi padi tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup banyak
Pelatihan Upaya Peningkatan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Melalui Penerapan Desa Siaga
Pelatihan Upaya Peningkatan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Melalui Penerapan Desa Siaga merupakan suatu pelatihan yang diadakan sebagai program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Padjadajaran di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar, Sumedang. Acara pelatihan yang diadakan oleh Ibu Raini Diah Susanti selaku pembicara ini berlangsung pada tanggal 19 Januari 2012 dari pukul 09.00-12.00 di Gelanggang Olah Raga Kantor Desa Tanjungwangi.
Beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan, mahasiswa KKNM Desa Tanjungwangi beserta Ibu Raini melakukan pembentukan panitia kecil yang terdiri dari divisi acara, divisi logistik, divisi konsumsi, divisi dokumentasi, penerima tamu, moderator, notulen, serta pembawa acara. Satu hari sebelum acara diadakan juga perisapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat acara seperti penyusunan tempat duduk peserta, pencekan infokus dan slide, sound system, dsb.
Pelatihan dihadiri oleh 54 orang yang terdiri dari perwakilan kecamatan, aparatur desa, serta warga Desa Tanjungwangi, setiap peserta mendapatkan seminar kit yang berisi hard copy materi, alat tulis, dan snack.
Pada saat pelaksanaan acara, dibahas mengenai bagaimana cara yang paling efektif dan efisien bagi masyarakat Tanjungwangi dalam menanggulangi bencana yang mungkin akan terjadi di lingkungan desa. Materi yang diberikan antara lain penanggulangan bencana melalui penerapan desa siaga, manajemen pos kesehatan desa, survey mawas diri, dan mitigasi bencana dan penanggulangan bencana. Materi tersebut dipaparkan dalam dua sesi yang setiap sesi terdiri dari dua materi. Pemaparan materi berlangsung selama 40 menit per sesi, diikuti dengan Tanya jawab yang berlangsung selama 20 menit per sesi. Setelah materi telah seluruhnya tersampaikan, acara diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan oleh Ibu Raini kepada Desa Tanjungwangi yang diwakili oleh Kepala Desa Tanjungwangi yaitu Bapak Karma Omeng diikuti dengan pembagian konsumsi kepada peserta.
Hasil kegiatan pelatihan tersebut adalah modul pelatihan yang berisi materi pelatihan, dan pemgembangan:
- UKBM
- Sistem pengamatan penyakit dan faktor-faktor risiko berbasis masyarakat
- Sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat
Respon masyarakat dalam mengikuti acara ini cukup baik. Hal ini terbukti dari banyaknya peserta yang menghadiri pelatihan dimana jumlah peserta yang hadir melebihi target awal. Sedangkan partisipasi masyarakat pada saat berlangsungnya kegiatan terlihat kurang antusias. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya pertanyaan yang diajukan oleh peserta pada saat sesi tanya jawab. Namun, secara keseluruhan acara pelatihan berlangsung dengan lancar dan materi yang dipaparkan tersampaikan dengan baik.
Kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan acara antara lain tempat pelaksanaan yang dirasa kurang memadai karena acara diadakan di Gelanggang Olah Raga yang dikondisikan sebagai ruang pertemuan. Kendala lain yang dihadapi adalah sulitnya pembicara menyampaikan materi mengingat bahasa yang digunakan oleh masyarakat Desa Tanjungwangi dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Sunda sedangkan slide, hard copy materi, dan pemaparan menggunakan bahasa Indonesia. Kendala lain yang dihadapi adalah kurangnya partisipasi masyarakat dalam sesi tanya jawab.
Manfaat pelatihan ini bagi masyarakat antara lain masyarakat desa memeroleh pengetahuan mengenai cara menanggulangi bencana yang mungkin terjadi di lingkungan desa seperti penanggulangan bencana gempa bumi, penanggulangan penyakit hipertensi, rematik, ISPA, batuk pilek, dsb. Selain itu, peserta juga mendapatkan pengetahuan mengenai konsep desa siaga dan bagaimana cara mengembangkan konsep tersebut di lingkungan desa. Bagi mahasiswa, pelatihan ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kedekatan mahasiswa dengan masyarakat desa, DPL, dan dengan sesama mahasiswa peserta KKNM.
Penyuluhan Sikat Gigi
Penyuluhan Sikat Gigi merupakan salah satu program kerja yang diadakan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Padjadjaran Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar, Sumedang yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2012 di Sekolah Dasar Negri Rancagoong, Kecamatan Tanjungmedar. Penyuluhan yang tersebut bertujuan untuk menambah wawasan murid-murid SDN Rancagoong mengenai cara sikat gigi yang baik dan benar, manfaat sikat gigi, serta untuk meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya sikat gigi secara teratur.
Proses pelaksanaan kegiatan tersebut diawali dengan mengadakan pertemuan dengan pihak SDN Rancagoong dan melakukan sosialisasi kegiatan dengan peserta. Beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan, mahasiswa KKNM Desa Tanjungwangi memilih penanggungjawab acara yang bertugas untuk mengoordinasikan seluruh mahasiswa KKNM dalam melakukan persiapan acara yang meliputi bentuk kegiatan, waktu pelaksanaan kegiatan, hingga peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan acara.
Penyuluhan tersebut diikuti oleh seluruh murid SDN Rancagoong yang berjumlah sekitar 126 orang yang terdiri dari murid kelas I hingga kelas VI dimana setiap peserta diwajibkan untuk membawa sikat gigi dan air minum untuk melakukan sikat gigi bersama, pasta gigi disediakan oleh mahasiswa KKNM dan diberikan kepada masing-masing peserta penyuluhan.
Acara diawali dengan pemaparan materi mengenai sikat gigi, yang terdiri dari cara menyikat gigi yang baik dan benar, manfaat sikat gigi, akibat yang akan timbul apabila tidak menyikat gigi secara teratur, serta waktu yang tepat untuk menyikat gigi. Setelah itu, peserta kemudian diajak untuk praktik sikat gigi bersama sesuai dengan cara menyikat gigi yang telah diberitahukan sebelumnya. Hal yang menarik dari acara ini selain melakukan sikat gigi massal, peserta juga diajak untuk menyanyi dan menarikan lagu yang bertemakan kegiatan menyikat gigi agar peserta antusias mengikuti kegiatan penyuluhan tersebut.
Respon peserta dalam mengikuti penyuluhan sikat gigi ini sangat baik. Hal ini berbanding lurus dengan partisipasi peserta yang sangat antusias pada saat pelaksanaan penyuluhan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta yang mengikuti pelatihan dan peserta sangat gembira ketika menyanyikan dan menarikan lagu yang bertemakan sikat gigi. Antusiasme peserta juga terlihat dari hampir seluruh peserta membawa peralatan yang diwajibkan untuk dibawa.
Kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan acara antara lain tidak adanya pengaturan yang matang mengenai pembuangan air dan sampah pada saat praktik sikat gigi massal. Bagi murid kelas I dan Kelas II terdapat kendala pada saat pemaparan materi di kelas yang disebabkan kurangnya pemahaman peserta mengenai sikat gigi itu senidiri.
Manfaat penyuluhan sikat gigi bagi peserta antara lain bertambahnya pengetahuan peserta mengenai cara menyikat gigi, manfaat sikat gigi, akibat tidak menyikat gigi secara teratur, dan waktu yang tepat untuk menyikat gigi. Bagi mahasiswa, pelatihan ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kedekatan mahasiswa dengan pihak SDN Rancagoong, dan dengan sesama mahasiswa peserta KKNM.